Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang saling ketergantungan Alutsista pertahanan antara Indonesia dan Turky. Proses globalisasi dewasa ini membawa dampak kepada interdependensi antar-negara dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang Industri Pertahanan. Sebuah negara dapat memberikan mekanisme transfer teknologi kepada negara lain dalam tataran teknis yakni untuk melakukan efisiensi produksi, maupun dalam tataran politis yaitu untuk mempererat hubungan dengan negara tersebut. Bagi Indonesia, mekanisme transfer teknologi ini dapat menjadi peluang untuk membangun sistem pertahanan ditengah pesatnya perkembangan teknologi pertahanan saat ini, PT. Pindad dan FNSS Turky sudah menyepakati kerja sama joint production medium battle tank yang dikenal dengan Kaplan tank di Turky dan Tank Harimau di Indonesia. Kerja sama ini adalah salah satu contoh nyata dari interdependensi di bidang pertahanan, Simbiosis Mutualisme adalah hal yang harus terpenuhi dalam skema interdependensi, bukan berarti bergantung tapi saling ketergantungan dan saling mendapat keuntungan. Metode Penelitian pada tulisan ini adalah pendekatan kualitatif, konsep teori yang digunakan adalah teori kepentingan nasional dan konsep Industri Pertahanan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setiap negara baik secara teknis maupun politis selalu saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya termasuk Indonesia dan Turky. Berdasarkan interdependensi tersebut kedua negara sepakat melakukan kerja sama pertahanan melalui PT. Pindad Indonesia dan FNSS Turky untuk melakukan joint production Medium Battle Tank. Kata kunci: Interdependensi, Medium Tank, PT. Pindad Indonesia, FNSS Turky
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024