Minyak buah merah (Pandanus conoideus) memiliki manfaat yang luas. Sayangnya, bentuk konvensional minyak buah merah tidak mendukung efektivitasnya karena sulitnya kelarutan minyak dalam sistem pencernaan serta hambatan penetrasi lapisan kulit manusia, sehingga proses absorpsi menjadi lambat. Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan mikroemulsi yang dapat meningkatkan kelarutan minyak dalam sistem pencernaan dan memungkinkan minyak lebih mudah menembus lapisan kulit manusia. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui kandungan metabolit sekunder dan kadar total fenol yang ada di dalam mikroemulsi minyak buah merah (Pandanus conoideus). Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan penelitian. Pertama pembuatan minyak buah merah dengan metode manual sama seperti masyarakat Papua membuat minyak buah merah pada umumnya. Selanjutnya pembuatan mikroemulsi dengan beberapa konsentrasi surfaktan. Tahap ketiga pengujian kandungan metabolit sekunder yang ada pada mikroemulsi minyak buah merah yang sudah dibuat, melalui metode dengan pereagen. Terakhir yaitu pengujian kandungan total fenol yang ada pada mikroemulsi minyak buah merah yang sudah dibuat, dengan pereaksi Folin-Ciocalteau menggunakan Spektrofotometri UV-vis. Hasil uji skrining fitokimia mikroemulsi minyak buah merah formula A, B, dan C menunjukkan hasil yang hampir sama dengan sampel D minyak buah merah (merk X) yang beredar di pasaran, bahwa ketiganya mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yaitu Flavonoid, Triterpenoid dan Tanin. Kadar total fenol pada masing-masing sampel memiliki nilai yang berbeda, dimana sampel A, B, C dan D menghasilkan kadar fenol masing-masing yaitu 3,02% ; 6,18% ; 5,91% dan 17,48%.
Copyrights © 2024