Vitamin A merupakan zat gizi penting yang sangat diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan dayatahan tubuh terhadap penyakit. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kebutaan pada anakserta meningkatkan risiko kesakitan dan kematian. Kekurangan vitamin A dapat merupakankekurangan primer akibat kurang konsumsi, atau kekurangan sekunder karena gangguanpenyerapan dan penggunaannya dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, ataupun karenagangguan karena konversi karoten menjadi vitamin A. Kekurangan vitamin A sekunder terjadi padapenderita Kurang Energi Protein (KEP), penyakit hati, alfa, beta- lipoproteonemia, atau gangguanabsorpsi karena kekurangan asam empedu. Metode penelitian : kepustakaan (library research)dengan mengkaji secara kritis di dalam tubuh literatur berorientasi akdemik. Sumber literatur ada 5jurnal penelitian yang disesuaikan dengan tema dan permasalahan literatur review. Metode Analisadata menggunakan anotasi bibliografi (annotated bibliography) dimana setiap sumber akan ditariksimpulan terkait dengan yang tertulis. Hasil pembahasan : terdapat 6 permasalahan yaitu 1. TingkatPengetahuan Ibu, 2. Tingkat Pendidikan ibu, 3.Tingkat pekerjaan ibu, 4. Tingkat sikap ibu, 5.Tingkat peran kader, 6. Tingkat peran balita ke posyandu. Simpulan : Terdapat hubungan yangsignifikan antara pengetahuan ibu dan pendidikan ibu. Dari pengetahuan ibu dengan pemberianvitamin A yakni balita yang diberikan vitamin A lebih banyak dari ibu yang memiliki pengetahuancukup, terdapat hubungan antara Pendidikan ibu dengan pemberian vitamin A pada balita karenasemakin tinggi pendidikan seorang ibu maka ia akan mudah untuk menentukan ke mana akanmembawa anak untuk memperoleh pelayanan kesehatan, misalnya membawa anaknya ke rumahsakit, puskesmas, dan posyandu untuk pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan pemberian vitamin. Kata kunci : Balita, Pendidikan,Pemberian Vitamin A
Copyrights © 2021