Air tanah asam banyak dijumpai di daerah Muara Badak. Air asam ini disebabkan kandungan mineral sulfida yang terkandung dalam akuifer air tanah, khususnya pada litologi batupasir. Berdasarkan Per. Men. Kes. RI No. 2/2023, pH air tanah antara 6,5 dan 8,5, Fe < 0,2 mg/L dan Mn 0,1 mg/L untuk keperluan higiene dan sanitasi. Kondisi awal pH air tanah lokasi penelitian < 4,5, Fe >1,2 mg/L dan Mn 1,1 mg/L. Karbon aktif tempurung kelapa merupakan salah satu media adsorpsi yang dapat digunakan dalam pengolahan air asam. Pada penelitian ini dilakukan pencampuran karbon aktif dari tempurung kelapa. Dosis optimum hasil aktivasi karbon tempurung kelapa sebanyak 4 gr, volume air tanah 500 mL dengan waktu kontak selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan karbon aktif tempurung kelapa sebagai media adsorpsi sangat efektif untuk pengolahan air asam. Pada saat penggunaan dosis adsorbat sebanyak 4 gram dan waktu kontak 30 menit menghasilkan peningkatan pH > 65%, penurunan Fe > 90% dan Mn > 91%.
Copyrights © 2024