Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Studi Pengaruh Geometri Jalan Akses Terhadap Produktivitas Alat Angkut dalam Mencapai Target Produksi Overburden Pada Pit Jupiter Selatan PT. Energi Cahaya Industritama Warman, Neni; Hasan, Harjuni; Winarno, Agus; Dina Devy, Shalaho; Trides, Tommy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7901

Abstract

Penambangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian dibawah permukaan bumi, salah satunya adalah batubara. Dalam pelaksanaan penambangan batubara, dibutuhkan adanya kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden). Dari permasalahan dan studi kasus yang ditemukan pada jalan akses tersebut, penulis melakukan penelitian, dengan tujuan agar dapat mengevaluasi proses pengangkutan overburden khusus nya pada geometri jalan akses, dapat merekomendasikan geometri jalan akses yang sesuai dengan standar, dapat mengubah cycle time pada alat angkut agar lebih efisien. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan beberapa data dari geometri jalan akses yaitu, Kondisi aktual geometri pada jalan akses yang di teliti di bagi menjadi beberapa segmen, yang pertama pada segmen jalan lurus ada 6 (enam) yaitu: segmen1 memiliki lebar jalan 10,2 meter, segmen 2 memiliki lebar sebesar 9,8 meter, segmen 3 memiliki lebar 9,2 meter, segmen 4 memiliki lebar sebesar 9,7 meter, pada segmen 5 memiliki lebar sebesar 10 meter, pada segmen 6 memiliki lebar sebesar 11 meter. Pada lebar jalan tikungan juga dibagi menjadi tiga segmen yaitu, segmen 1 pada jalan tikungan memiliki lebar sebesar 13 meter, pada segmen 2 pada jalan tikungan memiliki lebar sebesar 10 meter, dan pada segmen 3 memiliki lebar 11,3 meter. Hasil pengukuran pada kemiringan jalan dibagi menjadi 2 segmen yaitu, kemiringan jalan pada segmen 1 dan 2 memiliki nilai kemiringan yang sama, yaitu 3% atau setara dengan 16,69˚. Pada kondisi aktual jalan akses tidak memiliki nilai superelevasi, dikarenakan tanjakan tidak curam, dan juga tidak memiliki nilai cross slope.
Efektivitas Adsorpsi Karbon Aktif Tempurung Kelapa Terhadap Kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Serta Ph Pada Pengelolaan Air Asam Tambang Batubara Miranda, Virgita; Nugroho, Windhu; Magdalena, Henny; Dina Devy, Shalaho; Hasan, Harjuni
Jurnal Inovasi Global Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Inovasi Global
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jig.v2i2.55

Abstract

AAT (air asam tambang) merupakan salah satu permasalahan dalam aktivitas penambangan batubara, Air tersebut terbentuk sebagai hasil oksidasi dari mineral sulfida yang bereaksi dengan oksigen di udara pada lingkungan berair. Pengambilan sampel AAT dilakukan di PT. Internasional Prima Coal dengan kondisi awal nilai pH 3,52, kadar logam besi (Fe) 23,18 mg/L dan kadar logam mangan 8,60 mg/L. berdasarkan kondisi awal sampel menunjukkan bahwa sampel tidak layak dikarenakan tidak memenuhi standar baku mutu air limbah pertambangan menurut PerMen LHK No.05 Tahun 2022. Karbon aktif tempurung kelapa merupakan salah satu media adsorpsi yang dapat digunakan dalam pengolahan air asam. Pada penelitian ini menggunakan karbon aktif tempurung kelapa dengan variasi dosis/ massa adsorben 2 gram, 4 gram, 6 gram dan 8 gram serta variasi waktu kontak selama 30 menit, 60 menit 90 menit dan 120 menit. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan karbon aktif tempurung kelapa sebagai media adsorpsi sangat efektif. Pada saat penggunaan dosis adsorbat sebanyak 8 gram dan waktu kontak 120 menit menghasilkan peningkatan pH menjadi 9,70 dan penurunan kadar Fe menjadi 0,21 mg/L serta kadar Mn menjadi 0,26 mg/L.
Analisis Kestabilan Lereng Timbunan Berdasarkan Hasil Uji Kuat Geser Langsung Dengan Metode Diagram Keruntuhan Melingkar Nurhidayat, Royan; Oktaviani, Revia; Dina Devy, Shalaho
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.505

Abstract

Keruntuhan pada lereng alami atau lereng buatan disebabkan oleh adanya perubahan perubahan diantaranya topografi, seismic, aliran air tanah, kehilangan kekuatan, perubahan tegangan, dan musim. Akibat adanya berbagai gaya luar yang bekerja pada material pembentuk lereng menyebabkan material pembentuk lereng mempunyai kecenderungan untuk tergelincir. maka dirasa perlu untuk menganalisis aman atau tidaknya lereng tersebut. salah satunya dengan menggunakan metode circular failure chart. Berdasarkan Hasil Perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai FK pada saat lereng dalam kondisi kering yaitu 1,9 > 1,5 (aman), dan didapatkan juga nilai FK pada saat lereng dalam kondisi jenuh yaitu 1,3 < 1,5 yang berarti lereng dalam kondisi tidak stabil.
Evaluasi Pengukuran Tanda Batas Menggunakan Gps Geodetik Pada Iup Pt. Pancaran Surya Abadi Upiani, Ihsan; Magdalena, Henny; Dina Devy, Shalaho
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.506

Abstract

Pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) wajib untuk melaksanakan pengukuran dan pemasangan tanda batas wilayah yang diamanatkan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor : 1825 K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pemasangan Tanda Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) atau Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (WIUPK). Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu kewajiban IUP PT. Pancaran Surya Abadi sebagaimana tertuang dalam peraturan perundangan yang berlaku. Dengan diberlakukannya ketentuan penggunaan Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI), Pelaksanaan pengukuran tersebut juga mengacu pada data Badan Informasi Geospasial (BIG), sehingga seluruh hasil pengukurannya telah dapat terikat secara langsung dengan Jaringan Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) yang sudah menggunakan GPS Geodetik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode statik. Metode Statik ini merupakan metode penentuan posisi dari titik-titik yang statik (diam). Metode ini dapat dilakukan secara absolut maupun differensial dengan menggunakan data pseudorange dan/atau fase. Hasil penelitian menunjukan pengaruh metode statik dengan pengukuran stakeout hasil pengukuran yang di dapatkan yaitu ada 17 BM yang dijadikan sebagai referensi di karenakan tidak sesuai dengan koordinat yang sudah di tetapkan oleh SRGI, adapun BM yang tidak sesuai dengan koordinat yaitu (PSA-01, PSA-02, PSA-03, PSA-04, 04-A, 04-B, 04-H, 01-A, 01-B, 01-C, 02-A, 02-B, 02-C, 02-D, 02-E, 02-F, 02-G), kemudian untuk 7 BM lainnya itu di pasang sesuai dengan koordinat yang sudah di tetapkan oleh SRGI, adapun BM yang sesuai dengan koordinat yaitu (PSA-05, PSA-06, 04-C, 04-D, 04-E, 04-F, 04-G).
Studi Pengupasan Material Lumpur Pada Pit 40sst Pt Multi Harapan Utama Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Saeppudin, Ahmad; Dina Devy, Shalaho; Magdalena, Henny; Hasan, Harjuni; Nugroho, Windhu
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.507

Abstract

Pengupasan material lumpur yang digunakan pada PT Multi Harapan Utama pada pit 40SST mengikuti regulasi yang tercantum pada Keputusan Menteri ESDM nomor 1827/K/30/MEM/2018 tentang pengupasan material lumpur. Sebelum dilakukan pengupasan terdapat beberapa syarat agar kegiatan pengupasan material lumpur ini dapat dilakukan. Metode yang digunakan adalah perhitungan volume dan ketebalan material lumpur dan pengujian sifat fisik material lumpur. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pengupasan material lumpur pada pit 40SST dengan luas boundary sebesar 28,40 Ha dan didapatkan volume material lumpur sebesar 1.392.237 bcm serta tebal lumpur 10,6 m dapat dilakukan dengan material lumpur yang memiliki kandungan air sebesar 80,7 %. Untuk penirisan material dilakukan dengan membuat paritan agar tidak ada air yang tergenang. Untuk penanganan material lumpur menggunakan alat gali muat PC 1250 dan PC 2000 dengan landasan yang di ambil dari material keras hasil peledakan yang dibawa oleh alat angkut dan nantinya akan di ratakan oleh dozer. Dan terakhir penetapan jarak aman yang ditetapkan adalah 3,5 kali dari tebal material lunak yang di tetapkan oleh Perusahaan. Dengan terpenuhinya syarat tersebut sudah memenuhi keselamatan kerja dan kegiatab penambanagn batubara dapat bekerja secara optimal.
Studi Pendahuluan Analisis Potensi Baji Pada Rencana Bukaan Terowongan Jalan Sipil Di Daerah Gunung Manggah Satria Bekti, Nanda; Trides, Tommy; Dina Devy, Shalaho; Oktaviani, Revia; Juvensius Pontus, Albertus
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 10 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i10.521

Abstract

Ambrukan atau subsidence merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi pada saat konstruksi pembangunan terowongan bisa disebabkan oleh kondisi geologi maupun kualitas batuan penyusunnya. Dengan metode analisis streografis ambrukan dapat ditentukan baik tipe, bentuk, bahkan volumenya. Selain itu nilai kualitas batuan juga menjadi salah satu parameter penting untuk mengetahui tingkat kekuatan batuan pada sekitar rencana bukaan terowongan tersebut. Hasil analisis streografis pada bukaan terowongan pada bukaan inlet dengan 5 joint set dan bukaan outlet dengan 3 joint set keduanya memiliki potensi terbentuknya baji. Untuk nilai kualitas batuan pada bukaan inlet memiliki nilai RQD 97,63% dan pada bukaan outlet memiliki nilai 99,82% dimana dari kedua nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan bantuan perangkat lunak titik baji pada sisi geometri terowongan dapat dilihat dimana pada bukaan inlet terowongan baji yang terbentuk ada pada sisi kiri terowongan dengan FK stabil ; sisi kanan bawah terowongan dengan FK 1,73 ; sisi kanan atas terowongan dengan FK 0,00 ; sisi atas terowongan dengan FK 0,00 ; dan sisi bawah terowongan dengan FK 0,06. Pada bukaan outlet terowongan baji yang terbentuk ada pada sisi kiri atas terowongan dengan FK 1,43 ; pada sisi kanan bawah terowongan dengan FK stabil ; sisi kanan atas dengan FK 0,17. Setelah dikentahui titik mana baji terbentuk maka dilakukan perkuatan pada bukaan inlet bagian sisi atas terowongan dengan menggunakan rockbolt berjenis mechanical anchor. Pada inlet terowongan spesifikasi rockbolt yang digunakan pada sisi bawah (panjang 1,5 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 1,5 m, kapasitas rockbolt 15 ton, FK 2,25), sisi kanan bawah (panjang 1,5 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 1,5 m, kapasitas rockbolt 15 ton, FK 2,09), kanan atas (panjang 1 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK 2,00), sisi atas (panjang 1 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 10 ton, FK 2,20), dan sisi kiri (panjang 0,5 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK stabil). Untuk outlet terowongan spesifikasi rockbolt yang digunakan pada sisi kiri (panjang 2 m, jarak vertikal 1 m, jarak horizontal 1 m, kapasitas rockbolt 20 ton dengan penambahan shotcrete 10 cm, FK 2,05), sisi kanan atas (shotcrete 10 m, FK 23), sisi kanan dan bawah (panjang 0,5 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK stabil).
Pemanfaatan karbon aktif tempurung kelapa untuk pemenuhan baku mutu air tanah untuk pH, Mn dan Fe di Muara Badak, Kutai Kertanegara Kalimantan Timur Dina Devy, Shalaho; Miranda, Virgita; Nugroho, Windhu; Magdalena, Heny; Hasan, Harjuni
ANDIL Mulawarman Journal of Community Engagement Vol. 1 No. 2 (2024): ANDIL Mulawarman J Comm Engag
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/andil.v1i2.1226

Abstract

Air tanah asam banyak dijumpai di daerah Muara Badak. Air asam ini disebabkan kandungan mineral sulfida yang terkandung dalam akuifer air tanah, khususnya pada litologi batupasir. Berdasarkan Per. Men. Kes. RI No. 2/2023, pH air tanah antara 6,5 dan 8,5, Fe < 0,2 mg/L dan Mn 0,1 mg/L untuk keperluan higiene dan sanitasi. Kondisi awal pH air tanah lokasi penelitian < 4,5, Fe >1,2 mg/L dan Mn 1,1 mg/L. Karbon aktif tempurung kelapa merupakan salah satu media adsorpsi yang dapat digunakan dalam pengolahan air asam. Pada penelitian ini dilakukan pencampuran karbon aktif dari tempurung kelapa. Dosis optimum hasil aktivasi karbon tempurung kelapa sebanyak 4 gr, volume air tanah 500 mL dengan waktu kontak selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan karbon aktif tempurung kelapa sebagai media adsorpsi sangat efektif untuk pengolahan air asam. Pada saat penggunaan dosis adsorbat sebanyak 4 gram dan waktu kontak 30 menit menghasilkan peningkatan pH > 65%, penurunan Fe > 90% dan Mn > 91%.