Ketidakberdayaan masyarakat pesisir terhadap pengolahan air asin dan payau menjadi air minum adalah ironi besar masyarakat modern, di tengah-tengah kemajuan teknologi dan era industri 4.0. Permasalahan daerah pesisir Kecamatan Sungai Kakap, kabupaten Kubu Raya, adalah kurangnya ketersedian air bersih dan tidak adanya infrastruktur air bersih. Air tanah gambut di delta pesisir tidak bisa mendukung penggunaan sumber air tanah karena tingkat asam dan zat organik tinggi. Hal ini dapat memicu permasalahan sanitasi masyarakat yang buruk dan menyebabkan ketidakmampuan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi desa yang memiliki sumber daya alam berlimpah. Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam perancangan dan pembuatan pengolahan air payau/asin menjadi air minum menggunakan teknologi Reverse Osmosis (RO) untuk memenuhi kebutuhan air siap minum yang higienis. Rancangan sistem pengolahan air skala kecil menggunakan membran ultrafiltrasi (UF) dan reverse osmosis (RO). Air baku yang digunakan berasal dari air permukaan sungai di daerah pesisir. Desain pengolahan air skala kecil terdiri dari dua tabung FRP berisi media filter, tiga cartridge filter, dan membran UF dan RO. Dua pompa dorong, dengan spesifikasi minimal bertekanan 40 m, digunakan untuk memberikan tekanan yang melebihi tekanan osmosis agar air baku dapat disaring melewati membran RO. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerapan sistem RO berhasil meningkatkan ketersediaan air bersih di Desa Sungai Itik yang sebelumnya mengalami tantangan dalam pasokan air yang layak. Selain itu, integrasi perintisan bisnis lokal dengan teknologi RO membuka peluang baru bagi penduduk setempat untuk berpartisipasi dalam ekonomi lokal dan meningkatkan pendapatan keluarga. Faktor-faktor kunci yang mendukung keberhasilan strategi pemberdayaan ekonomi ini diidentifikasi, termasuk keterlibatan aktif komunitas dalam perencanaan dan implementasi, kerjasama antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lokal, serta adopsi teknologi dan keterampilan baru oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini memberikan kontribusi penting dalam memahami peran inovasi teknologi air bersih sebagai katalisator untuk transformasi ekonomi lokal di wilayah pesisir. Implikasi praktis dari temuan ini dapat membantu para pengambil keputusan dalam merancang kebijakan yang berkelanjutan dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan. Penggunaan teknologi ini dapat membantu meningkatkan ketersediaan air bersih di daerah-daerah yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam hal ini.
Copyrights © 2024