Kelapa adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat. Buahnya bernilai ekonomi tinggi, baik yang masih muda maupun yang sudah tua. Di dalam buah kelapa terdapat bagian kentos atau tombong kelapa, yang merupakan awal terbentuknya tunas kelapa. Kentos berbentuk bulat dan berada di dalam daging buah kelapa yang sudah tua. Kentos kelapa memiliki banyak khasiat dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan manusia. Selain itu, kentos kelapa juga mengandung senyawa bioaktif, yaitu flavonoid. Untuk mendapatkan kandungan flavonoid dari kentos kelapa, perlu dilakukan proses ekstraksi. Kentos kelapa memberikan nutrisi yang sangat besar untuk tubuh dan masyarakat di Chennai- Tamil Nadu mengonsumsinya untuk mengurangi resiko tukak lambung. Kentos kelapa memiliki sifat kardioprotektif, termasuk sebagai antioksidan, dan juga memiliki kemampuan menurunkan infark miokard pada dosis 50, 100, dan 200 mg/100 g yang telah dibuktikanpada tikus jantan. Kentos kelapa sebagai bahan makanan memiliki banyak kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam proses metabolisme, di antaranya karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lemak serta senyawa bioaktif seperti flavonoid dan terpenoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan metode ekstraksi berpengaruh terhadap kadar flavonoid dalam ekstrak etanol kentos kelapa (Cocos nucifera L.) menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa kentos kelapa positif mengandung flavonoid. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa kadar flavonoid dalam ekstrak etanol daging kelapa bervariasi tergantung pada metode ekstraksi yang digunakan. Metode soxhletasi menghasilkan kadar flavonoid total tertinggi (94,159 mgQE/g), diikuti oleh metode perkolasi (44,418 mgQE/g) dan maserasi (19,630 mgQE/g).
Copyrights © 2024