Perkembangan dunia industri sekarang mengakibatkan semakin banyaknya persaingan dalam dunia industri khususnya bidang tekstil. Dalam persaingan yang semakin ketat ini, perusahaan harus perusahaan harus mampu mempertahankan jumlah pelanggan dengan cara menjaga kualitas produk. PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan industri penenunan label yang terletak di Tangerang Banten Indonesia, dengan produk yang paling banyak diproduksi adalah woven label. Banyaknya permintaan dari produk woven label ini diperlukan kualitas yang baik untuk memenuhi kriteria konsumennya. Oleh karena itu, diperlukan proses produksi yang juga sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Permasalahan yang terdapat pada PT. XYZ adalah banyaknya produk reject pada bagian produksi dan finishing. Hal ini ditunjukan pada data reject yang terjadi di bulan Desember 2021 sebanyak 1.285.876 dozen dan proses produksi yang belum terkendali secara statistic karena banyaknya jenis cacat (CTQ) sebesar 19 jenis. Banyaknya reject woven label ini mengakibatkan produksi tidak sesuai yang dijadwalkan, biaya operasional bertambah dan keuntunganpun bisa menurun. Oleh karena itu, PT. XYZ perlu melakukan perbaikan pengendalian kualitas yang salah satu caranya dengan metode Six Sigma. Tahapan pengendalian metode six sigma dilakukan dengan melakukan tahapan DMAI atau Define, Measure, Analyze, dan Improve. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai DPMO sebesar 2454,102 dan nilai sigma 4,318 yang berarti perusahaan merupakan rata-rata industri USA. Usulan yang peneliti berikan untuk PT. XYZ untuk mengurangi kecacatan yaitu dengan menetapkan settingan tension beam yang tepat disetiap produksi, membuat desain garis untuk pemotongan agar saat dipotong, garis tepi dapat lurus, menyamakan persepsi atau membuat standar terkait reject PGM, operator mengontrol mesin setiap beberapa menit, dan mengganti benang yang sudah mau putus, agar mesin distop manual.
Copyrights © 2022