Dinding bata terkekang (confined masonry, CMW) pada metode konstruksinya pengecoran struktur pengikat (kolom dan balok) dilakukan setelah pasangan dinding sudah terpasang. Bangunan CMW yang dibangun dengan baik umumnya tidak mengalami keruntuhan dan kerusakan yang signifikan pada gempa-gempa besar. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon CMW akibat pembebanan monotonik (non-linear static pushover) yang diberikan searah bidang dinding (in-plane) pada tiga variasi rasio aspek (aspect ratio) tinggi terhadap panjang (h/l) yang berbeda. Pada penelitian ini teknik pemodelan yang digunakan adalah secara makro, dengan mengadopsi improved bi-directional diagonal strut berdasarkan studi [1] dengan bantuan aplikasi SAP2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BF dan CMW rasio 3:4 akibat pembebanan pushover memiliki deformasi maksimum. Aspek rasio 3:4 dapat menahan beban paling besar. Sedangkan rasio yang mengalami yield dan crack terlebih dahulu yaitu 3:3. CMW dapat meningkatkan beban yang ditahan dibandingkan bare frame dengan peningkatan rasio 3:3 sebesar 13,85 kali; rasio 3:4 sebesar 17,02 kali; dan rasio 4:3 sebesar 22,23 kali.
Copyrights © 2023