Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Kapasitas Lentur dan Perilaku Pelat Bondek dengan Hubungan Momen-Kurvatur. Studi Kasus Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Budaya ISBI Aceh muctasya, yudia; hayati, yulia; Abdullah, Nora
Journal of The Civil Engineering Student Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Juni 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v6i2.25764

Abstract

Perkembangan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan pesat, salah satu contohnya pada konstruksi bangunan gedung. contoh kemajuan dari perkembangan teknologi di bidang konstruksi gedung adalah dengan hadirnya pelat Bondek. Pembangunan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Budaya ISBI Aceh merupakan salah satu konstruksi bangunan gedung yang menggunakan pelat Bondek dan tulangan wiremesh dalam perencanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas lentur pelat Bondek dan perilaku struktur pelat Bondek tersebut yang berupa hubungan momen kurvatur dari pelat Bondek. Hasil analisis penelitian diperoleh Kapasitas momen lentur pada pelat Bondek aman digunakan, karena Mn Mu. Di mana angka aman adalah 3,4084. Adapun perilaku struktur yang berupa momen dan kurvatur menghasilkan pada saat retak pertama kali pada beton diperoleh momen sebesar 11270452,56 Nmm dan kurvatur sebesar 2,8101 x 10-6 rad/mm, pada saat leleh pertama kali pada baja tulangan tarik diperoleh momen sebesar 28671938,61 Nmm dan kurvatur sebesar 4,598 x 10-5, dan pada kondisi ultimit diperoleh momen sebesar 32414717,08 Nmm dan kurvatur sebesar 7,7742 x 10-5 rad/mm.
Validasi Parameter Pemodelan Struktur Dinding Bata Terkekang Terhadap Pengujian Meja Getar Menggunakan Aplikasi SeismoStruct Al-haqqi, Havidh; Abdullah, Nora; Asyifa, Cut Nella
Journal of The Civil Engineering Student Vol 5, No 3 (2023): Volume 5 Nomor 3 September 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v5i3.27339

Abstract

Dalam bangunan rumah tinggal, sistem struktural dinding bata terkekang (Confined Masonry Wall, CMW) sering digunakan untuk menghadapi beban gempa karena kemampuannya dalam menahan beban searah bidang dinding (in-plane). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons struktural CMW terhadap Gempa Pidie Jaya 2016 melalui pendekatan eksperimental dan pemodelan macro. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak SeismoStruct untuk pemodelan CMW. Parameter pemodelan mencakup karakteristik material dan struktural, seperti modulus elastisitas, kuat luluh, kuat tekan, kuat tarik, serta panjang sendi plastis pada elemen kolom dan balok, juga karakteristik dinding pasangan bata. Pembebanan Non-linear Time History (NLTH) dilakukan dengan variasi Peak Ground Acceleration (PGA) 0,3g, 0,6g, 0,8g, dan 1,0g. Validasi menunjukkan error terendah pada PGA 0,3g (0,14%) dan tertinggi pada PGA 1,0g (3,87%). Hasil analisis menunjukkan perbedaan respons struktur pada variasi PGA dan arah gempa. Output analisis lebih fokus pada arah horizontal dengan deformasi maksimum terjadi pada PGA 1,0g (1,05908 mm) yang tergolong dalam batas Deformasi Elastis. Penelitian ini memberikan wawasan tentang respon struktural CMW terhadap Gempa Pidie Jaya 2016. Melalui pendekatan eksperimental dan pemodelan, CMW menunjukkan potensi untuk mengatasi gempa dengan tingkat keparahan yang sesuai. Hasil analisis penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan bangunan tahan gempa di masa depan.
Pemodelan Makro Dinding Bata Terkekang Menggunakan Aplikasi SAP2000 Melati, Wilamaya; mahlil, mahlil; Abdullah, Nora
Journal of The Civil Engineering Student Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 April 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v5i1.20831

Abstract

Dinding bata terkekang (confined masonry, CMW) pada metode konstruksinya pengecoran struktur pengikat (kolom dan balok) dilakukan setelah pasangan dinding sudah terpasang. Bangunan CMW yang dibangun dengan baik umumnya tidak mengalami keruntuhan dan kerusakan yang signifikan pada gempa-gempa besar. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon CMW akibat pembebanan monotonik (non-linear static pushover) yang diberikan searah bidang dinding (in-plane) pada tiga variasi rasio aspek (aspect ratio) tinggi terhadap panjang (h/l) yang berbeda. Pada penelitian ini teknik pemodelan yang digunakan adalah secara makro, dengan mengadopsi improved bi-directional diagonal strut berdasarkan studi [1] dengan bantuan aplikasi SAP2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BF dan CMW rasio 3:4 akibat pembebanan pushover memiliki deformasi maksimum. Aspek rasio 3:4 dapat menahan beban paling besar. Sedangkan rasio yang mengalami yield dan crack terlebih dahulu yaitu 3:3. CMW dapat meningkatkan beban yang ditahan dibandingkan bare frame dengan peningkatan rasio 3:3 sebesar 13,85 kali; rasio 3:4 sebesar 17,02 kali; dan rasio 4:3 sebesar 22,23 kali.
Penilaian Kapasitas Struktur Bangunan Eksisting Sebagai Tempat Evakuasi Vertikal di Kecamatan Baitussalam Karundeng, Chresky Nofelri; Idris, Yunita; Syamsidik, Syamsidik; Abdullah, Nora
Journal of The Civil Engineering Student Vol 3, No 3 (2021): Volume 3, Nomor 3, Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v3i3.17815

Abstract

Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar merupakan salah satu daerah terdampak bencana tsunami tahun 2004. Usaha mitigasi di Kecamatan ini masih berupa  jalur-jalur  evakuasi. Tempat evakuasi vertikal belum tersedia. Sehingga diperlukan tempat evakuasi vertikal terdekat untuk mengantisipasi bencana terulang kembali. Tempat evakuasi dapat dikembangkan dari bangunan eksisting. Sehingga penilaian kapasitas struktur dan fungsi bangunan eksisting sebagai tempat evakuasi vertikal dapat dipertimbangkan, maka tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian kapasitas struktur bangunan eksisting sebagai tempat evakuasi vertikal. Bangunan yang ditinjau yaitu Gedung A Yayasan Kesehatan Masyarakat dan Gedung SMAN 1 Baitussalam. Metode yang digunakan yaitu melakukan asesmen lapangan untuk mendapatkan data gedung kemudian dimodelkan pada SAP2000 v.22. Dari hasil pemodelan Pada SAP2000 v.22 dan persyaratan ketinggiaan fasilitas evakuasi, bangunan-bangunan ini belum memenuhi kriteria fasilitas tempat evakuasi sehingga perlu dilakukan penambahan tingkat dan perubahan penampang. Gedung yang telah ditambah tingkat dan diubah dimensi penampang pada  SAP2000 v.22 aman terhadap gempa dan tsunami serta dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan pengembangan tempat evakuasi vertikal di Kecamatan ini.
Natural Frequency Measurement of Modest Dwelling Houses Setiawan, Bambang; Al-Huda*, Nafisah; Yulianur, Alfiansyah; Abdullah, Nora; Juellyan, Juellyan; Permana, Athalya Khanza; Sawitri, Jihan Indria
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 11, No 3 (2022): December 2022
Publisher : Graduate School of Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/aijst.11.3.28765

Abstract

Around 1000 to 4000 units of modest dwelling houses are annually built in Aceh Province. A modest dwelling house is a small type of house with limitations in space planning which is very suitable for small families with middle to lower incomes. This lower middle-class community is a group of people who are very vulnerable and will be very severely affected when a disaster occurs. A modest dwelling house is a one-story building with simple construction and structure in its physical form. On the other hand, Aceh is also one area that is very prone to earthquake disasters from along the subduction zone and Sumatran Fault. Therefore, measuring the frequency of a modest dwelling house is crucial to understanding all house elements' conditions. It is essential to estimate the integrity and safety of the house after an earthquake occurs. The method used in this research is using the field experiment method in the form of measuring the natural response of the building to vibration based on microtremor data. This study uses a seismometer. The data is stored in a data logger. The seismometer is placed on the floor of the house. Data collection is carried out when no major activities are around the house. Measurements were carried out for a minimum of 60 minutes. Computer analysis with specific parameters obtained using Geopsy software. The result of this study indicates that the dominant frequency of modest dwelling houses measured is around 2.99 Hz. The analysis results from the field experiment were validated using pushover analysis of the detailed engineering design data. The modeling results show that in the x-axis direction (parallel to the direction of the building), the frequency obtained is 7.14 Hz. Pushover analysis on the model with the y-axis direction (parallel to the side of the building) obtained a frequency of 7.46 Hz. This validation shows a huge difference between the frequency of field measurement results and computer modeling results. Many factors, including decreasing or degrading the concrete construction quality in the field, can cause this gap.
Kuat Tekan Batu Bata Merah dengan Menggunakan Abu Sekam Padi dan Serbuk Gergaji Sebagai Bahan Campurannya Alhusna, Selvi Jannahtun; Hayati, Yulia; Abdullah, Nora
Journal of The Civil Engineering Student Vol 6, No 4 (2024): Volume 6 Nonor 4 Desember 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v6i4.30536

Abstract

Batu bata merah merupakan salah satu bahan dinding yang digunakan untuk memikul beban dan sebagai unsur estetika dalam konstruksi bangunan. Di Indonesia, pembuatan batu bata merah sering menggunakan bahan penyusun yang terdiri dari tanah liat, tanah pasir dan air. Bahan-bahan penyusun batu bata merah akan mempengaruhi sifat bata yang dihasilkan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menghasilkan batu bata merah yang baik. Dengan demikian, maka penelitian dilakukan untuk membuat batu bata merah menggunakan tanah liat sebesar 85% yang dicampurkan abu sekam padi dan serbuk gergaji berturut-turut dengan perbandingan presentase sebesar 15%:0%, 10%:5%, 5%:10%, dan 0%:15%. Pengujian batu bata merah yang akan dilakukan ialah sifat tampak, kuat tekan, dan penyerapan air. Proses pembuatan batu bata merah melewati proses pembakaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh campuran abu sekam padi dan serbuk gergaji dalam pembuatan batu bata merah sebagai penggantian sebagian tanah liat dengan harapan dapat menghasilkan mutu bata merah yang baik. Hasil campuran abu sekam padi dan serbuk gergaji secara pengujian sifat tampak diperoleh keretakan 80%, kesikuan 44%, dan bunyi nyaring 100%. Untuk hasil pengujian daya serap, dihasilkan adanya peningkatan pada campuran dan penurunan pada campuran serbuk gergaji 15%. Sedangkan pada hasil pengujian rata-rata kuat tekan didapatkan nilai kuat tekan paling tinggi sebesar 21,41 kg/cm2 pada campuran 5% abu sekam padi dan 10% serbuk gergaji.
Pendampingan Teknis Persiapan Dokumen Usulan Pembangunan Pagar Rumah Sewa di Gampong Meunasah Tutong Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar Faisal, Ruhdi; Suryani, Fitrika Mita; Abdullah, Nora; Mutiawati, Cut; Taufiq, Luthfi Chaliqi
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 3, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v3i1.41416

Abstract

Gampong Meunasah Tutong is one of the villages in Ingin Jaya District, Aceh Besar Regency. Currently, the central government has a village fund program that is prioritized to finance development and community empowerment to improve community welfare. In 2023, Gampong Meunasah Tutong plans to build houses and fences for rental houses on land that is a Gampong asset. The house is expected to become a profitable asset for the Gampong in the future. The scope of activities carried out includes technical work such as preliminary surveys and land area measurements, house and fence designs, calculations of work volumes and calculations of cost requirements. At the end of this activity, it is expected to produce supporting documents for the Budget Estimate Plan (RAB) proposal to be submitted to the relevant agencies as a requirement for disbursement of funds. The process of preparing this RAB also involves the village assistance team as examiners of the conformity of the proposed budget with the required standards.
Hubungan Kuat Tekan, Tarik Belah, dan Tarik Lentur Beton dengan Bahan Tambah akibat Penggunaan Metode Perencanaan Campuran yang Berbeda Abdullah, Nora; Ranian, Cut; Hardi, Ivan; Kurniawan, Kurniawan; Syauki, Mukhayar
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 11, No 2 (2022): Volume 11 Nomor 2 November 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v11i2.25820

Abstract

Due to the difference in concrete mix design method that applied in Standar Nasional Indonesia, SNI (Indonesian National Standard) in the last 25 years, which SNI 03-2834-2000 is adopted from DOE method and SNI 7656-2021 is adopted from ACI 211.1 methods, it is important to understand what is the relationship between concrete compressive strength with its tensile strength (splitting and flexural tensile strength) especially if there is an admixture applied in the concrete mixture. To study this relationship, specimens for each water cement ratio (0,35; 0,40; and 0,45) and super plasticizer dosage (0; 0,4 liter/100 kg PC; and 0,6 liter/100 kg PC) were prepared for compressive strength, splitting, and flexural tensile strength tests at 28 days. The main factor that affected concrete strength both for ACI 211.1 or DOE concrete mix design method is the aggregate composition. The results showed that the splitting tensile strength and the flexural tensile strength of concrete in this research is 4%-15% and 6%-21% of compressive strength, respectively. The decreasing trend of concrete compressive strength as the increasing of the water cement ration complied the general rule. While the increasing of super plasticizer dosage shows inclination trend of the compressive strength. However, the splitting and failure tensile strength shows different trend for interaction of concrete mixed design with super plasticizer dosage or with water cement ratio. In addition, the compressive strength to splitting tensile strength or flexural strength relationship in this research shows the similar trend with the ACI 318 and CEB-FIP codes but the compressive strength is less compare to both codes.