Tuberkulosis memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang paling sering menyerang pernapasan. Kemenkes mengatakan bahwa terdapat peningkatan kasus pada tahun 2021(397.377 kasus), dibanding tahun 2020 (351.936 kasus) . Tahun 2021–2022 kasus tuberkulosis di Puskesmas Cikupa mengalami peningkatan sebesar 28% dari yang sebelumnya 171 kasus menjadi 219 kasus. Pada Januari-Juni 2023 terdapat total 54 kasus baru tuberkulosis dan selalu masuk ke dalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas Cikupa. Tujuan intervensi adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai tuberkulosis dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Identifikasi sumber masalah dilakukan menggunakan paradigma Blum, lalu data dikumpulkan menggunakan mini survey. Metode non -scoring Delphi digunakan untuk menetukan prioritas masalah, diagram fishbone untuk identifikasi akar penyebab masalah. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai tuberkulosis dan gizi seimbang kepada warga Desa Talagasari. Kegiatan dimulai dengan pengisian lembar pre-test, dilanjutkan dengan pemaparan materi tuberkulosis dan gizi seimbang menggunakan media powerpoint , lalu sesi tanya jawab mengenai materi yang masih ingin ditanyakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian lembar post-test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan. Hasil pre-test dan post-test pada 21 responden menujukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan (P<0.001) dengan mean difference sebesar 16.67 (SD 17.98). Intervensi berupa penyuluhan yang telah dilakukan memberikan hasil yaitu peningkatan antara nilai pre-test dan post-test pada warga Desa Talagasari. Diharapkan interensi tersebut dapat menurunkan kasus tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Cikupa.
Copyrights © 2024