Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI DESA CICAU KABUPATEN BEKASI Winova, Virdha Hanggraenie; Budiarso, Linda S
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v7i2.16483

Abstract

Diarrhea is a disease in which bowel movements occurs more than three times in a day, characterized with watery stools. Diarrhea an be accompanied by blood, which is called as dysentery. Based on the onset, it can be acute or chronic. It caused by various types of microorganisms, including bacteria, viruses, parasites, and fungi. It spread occurs through contaminated food and water sources. WHO states that diarrhea is the second highest cause of mortality in children under five years in the world, with a total 525,000 children death in every year. The knowledge about diarrhea is necessary, so the prevention and treatment can be carried out appropriately. The aim of this study was to describe the level of mothers knowledge about diarrhea in children under five years in Cicau Village, Bekasi Regency. This study is a observational descriptive with a cross-sectional design of 113 subjects that was obtained using consecutive non-random sampling. Data were collected by using questionnaire distributed via online. The results show that majority respondents level of knowledge is good at 80 (70.8%), followed by a sufficient level of knowledge at 29 (25.7%), and poor knowledge at 4 (3.5%). Respondents level of knowledge about definition is good at 71 (62,8%), about causes is good at 77 (68,1%), signs and symptoms is good at 94 (83,2%), prevention is good at 50 (44,2%), and treatment is good at 88 (77,9%).  As conclusion, the level of mothers knowledge about diarrhea in children under five years in Cicau Village is good. Keywords: Knowledge; diarrhea; children under five years Abstrak Diare adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari dengan feses berbentuk cair, bila disertai darah maka dinamakan disentri. Berdasarkan onsetnya, diare dapat terjadi secara akut maupun kronis. Diare disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme diantaranya bakteri, virus, parasit, dan jamur. Penyebarannya terjadi melalui makanan maupun sumber air yang terkontaminasi. WHO menyebutkan bahwa diare merupakan penyebab tertinggi kedua kematian balita di dunia, dengan jumlah sekitar 525.000 balita di setiap tahun. Pemahaman mengenai diare sangat dibutuhkan agar pencegahan serta penanganan dapat dilakukan dengan sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang diare pada balita di Desa Cicau Kabupaten Bekasi. Merupakan penelitian studi deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang kepada 113 responden, sampel diambil secara consecutive non- random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring. Didapatkan tingkat pengetahuan ibu balita dengan kategori baik sebanyak 80 (70,8%), kategori cukup sebanyak 29 (25,7%), dan kategori kurang sebanyak 4 (3,5%). Tingkat pengetahuan pengertian diare didapatkan baik sebanyak 71 (62,8%), penyebab diare didapatkan baik sebanyak 77 (68,1%), tanda dan gejala didapatkan baik sebanyak 94 (83,2%), pencegahan didapatkan baik sebanyak 50 (44,2%), serta penanganan didapatkan baik sebanyak 88 (77,9%). Kesimpulan yang didapatkan adalah ibu balita  di Desa Cicau memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai diare.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI TUBERKULOSIS MELALUI PENYULUHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKUPA Winova, Virdha Hanggraenie; Atzmardina, Zita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.24124

Abstract

Tuberkulosis memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang paling sering menyerang pernapasan. Kemenkes mengatakan bahwa terdapat peningkatan kasus pada tahun 2021(397.377 kasus), dibanding tahun 2020 (351.936 kasus) . Tahun 2021–2022 kasus tuberkulosis di Puskesmas Cikupa mengalami peningkatan sebesar 28% dari yang sebelumnya 171 kasus menjadi 219 kasus. Pada Januari-Juni 2023 terdapat total 54 kasus baru tuberkulosis dan selalu masuk ke dalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas Cikupa. Tujuan intervensi adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai tuberkulosis dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Identifikasi sumber masalah dilakukan menggunakan paradigma Blum, lalu data dikumpulkan menggunakan  mini survey. Metode non -scoring Delphi digunakan untuk menetukan prioritas masalah, diagram fishbone untuk identifikasi akar penyebab masalah. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai tuberkulosis dan gizi seimbang kepada warga Desa Talagasari. Kegiatan dimulai dengan pengisian lembar pre-test, dilanjutkan dengan pemaparan materi tuberkulosis dan gizi seimbang menggunakan media powerpoint , lalu sesi tanya jawab mengenai materi yang masih ingin ditanyakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian lembar post-test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan. Hasil pre-test dan post-test pada 21 responden menujukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan (P<0.001) dengan mean difference sebesar 16.67 (SD 17.98). Intervensi berupa penyuluhan yang telah dilakukan memberikan hasil yaitu peningkatan antara nilai pre-test dan post-test pada warga Desa Talagasari. Diharapkan interensi tersebut dapat menurunkan kasus tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Cikupa.