Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur yang dilakukan pada tanggal 2 sampai 4 Oktober 2023 ditemukan data yang menunjukkan kejadian belum terlaksananya pengkodingan tindakan medis pasien RJ pada RME (aplikasi H3IS). Hal tersebut mengakibatkan data untuk pelaporan tindakan medis yang ada di menu Laporan Sentral hanya berisi daftar kode tindakan pasien RI saja. Selain itu, mutu RME menjadi kurang. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor penyebab belum terlaksananya pengkodingan tindakan medis pasien RJ pada RME di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. Penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitiannya terdiri dari 10 informan. Objek penelitiannya berupa entry data tindakan medis pasien RJ pada RME. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Faktor penyebab belum terlaksananya pengkodingan tindakan medis pasien RJ pada RME berdasarkan predisposing factors yaitu kurangnya pengetahuan coder mengenai pengkodingan tindakan medis. Enabling factors yaitu belum adanya kolom tindakan pada fitur SOAP di aplikasi H3IS mengakibatkan coder merasa rancu dan bingung, belum tersedianya ICD-9CM versi terbaru, serta belum adanya pelatihan pengkodingan tindakan medis yang mengakibatkan pengetahuan coder menjadi kurang updated. Sedangkan untuk variabel reinforcing factors yaitu belum adanya reward dan bentuk punishment yang kurang tegas kepada coder serta belum adanya SPO pengkodingan diagnosis dan tindakan medis pasien RJ pada aplikasi H3IS mengakibatkan coder merasa tidak wajib melaksanakan pengkodingan tindakan medis. Dapat disimpulkan kurangnya pengetahuan, tidak tersedianya kolom tindakan medis, ICD-9CM versi terbaru, pelatihan koding, SPO serta kurang tegasnya bentuk punishment menjadi penyebab belum terlaksananya pengkodingan tindakan medis pada RME.
Copyrights © 2024