Masyarakat Pengambang saat ini sedang aktif membangun obyek wisata alam Pulau Semut. Vegetasi mangrove yang tumbuh dengan kerapatan jarang, sehingga perlu adanya penanaman mangrove untuk mendukung daya tarik wisata. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah belum tersedianya bibit mangrove yang sesuai dengan tempat tumbuh dalam jumlah cukup dan belum memiliki rencana penanaman mangrove yang terintegrasi dengan rencana pengembangan obyek wisata Pulau Semut. Solusi yang ditawarkan adalah menemukan solusi pengadaan bibit mangrove adaptif dalam jumlah cukup, dan pendampingan penyusunan rencana penanaman mangrove yang mendukung pengembangan obyek wisata Pulau Semut. Metode yang digunakan dengan penyuluhan dan pendampingan. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat perbedaan signifikan pengetahuan peserta terhadap materi penyuluhan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan penyuluhan. Kegiatan pendampingan menyepakati sistematika dokumen rencana yang terdiri dari: Tujuan Reboisasi, Survei Lahan Rencana Reboisasi, Pemilihan Teknik Reboisasi, Teknik Penanaman, Penyediaan Bibit, Persemaian, Penanaman, Pemeliharaan Tanaman, dan Pengamanan Tanaman. Penyusunan dokumen rencana reboisasi hingga bulan Juli 2023 belum selesai mengingat belum terkumpulnya data hasil survey lahan dan data anakan alam yang tersedia di lapangan.Berdasarkan kegiatan penyuluhan dan pendampingan disampaikan saran berikut : pembuatan dokumen rencana reboisasi sampai tahap final masih memerlukan pendampingan lebih lanjut, pembuatan persemaian dan mobilisasi anakan alam mitra memerlukan dukungan dana dan pendampingan lebih lanjut.
Copyrights © 2024