Anak-anak secara umum cenderung mengalami kesulitan memahami konsep baru dalam pendidikan budi pekerti, yang menghambat pembentukan karakter mereka. Tujuan penanaman budi pekerti ini untuk kehidupan nanti di masyarakat, dengan mempunyai perilaku yang baik menjadi tuntutan utama anak perlu menunjukkan perilaku yang baik dan sesuai dengan pendidikan budi pekerti dari keluarga dan sekolah. Metode yang digunakan untuk  penyuluhan dan pelatihan kepada peserta yang berjumlah 50 remaja laki-laki. Berhasilnya kegiatan pendampingan penanaman budi pekerti adalah dengan cara pelatihan dan penyuluhan materi budi pekerti terlihat dari pemahaman para peserta pelatihan yang berbeda dari sebelum dan sesudah peserta pelatihan dengan membandingkan sikap mereka melaui peragaan atau kegiatan roleplay mengenai contoh dari penerapan perilaku yang bermoral serta beretika sebagai bentuk realisasi manusia yang berbudi pekerti. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpilkan bahwa pencegahan terjadinya perilaku yang tidak baik terhadap remaja di Yayasan Panti Sosial Tambun.
Copyrights © 2024