Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi pertanian, salah satu hasil pertanian negara Indonesia adalah tebu. Pabrik Gula (PG) Kedawoeng merupakan salah satu pabrik pengolahan gula milik BUMN yang dibawahi oleh PT Perkebunan Nusantara XI yang ada di Jawa Timur. Proses pembuatan Gula Kristal Putih (GKP) pada PG Kedawoeng melewati beberapa tahap yaitu; proses diffuser (penggilingan), pemurnian, penguapan, pemasakan, pemutaran, dan proses pengemasan atau tahap akhir. Tekanan uap bekas optimum yang diterapkan PG Kedawoeng adalah sebesar 0,6 kg/cm2, pada proses lapangan yang terjadi terdapat perbedaan variabel tekanan uap bekas hingga berkurang menjadi 0,4 kg/cm2. Tujuan analisis tekanan uap bekas ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil %brix keluaran stasiun penguapan dan variabel proses lain akibat adanya perbedaan tekanan uap bekas yang dihasilkan. Metode untuk penentuan %brix serta laju massa nira kental sulfitasi (NKS) yaitu menggunakan perhitungan neraca massa multiple effect evaporator. Hasil dari analisis yang dilakukan adalah pada tekanan Ube optimum 0,6 kg/cm2 kadar %brix NKS sebesar 64%, laju alir NKS 28,52 ton/jam, dengan titik didih nira sebesar 78,4°C sedangkan pada tekanan Ube 0,4 kg/cm2 kadar %brix NKS sebesar 58%, laju alir NKS 24,75 ton/jam, dengan titik didih nira sebesar 63,2°C. Hasil analisis diharapkan dapat menjadi acuan agar stasiun penguapan pada PG Kedawoeng dapat terus berjalan dengan kondisi optimum.
Copyrights © 2022