Ardiansyah, Moch. Ichsan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH TEKANAN UAP BEKAS TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SISTEM EVAPORATOR 5 EFEK PADA PG KEDAWOENG, PASURUAN Ardiansyah, Moch. Ichsan; Wijaya, Agung Suwandi; Wulan, Dyah Ratna; Suwito, Agus
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.320

Abstract

Pabrik Gula Kedawoeng memiliki kapasitas produksi 2.400 TCD. Kristal gula diperoleh dari evaporasi nira bertingkat 5 efek (quintuple-effect evaporator) bersuplai pemanas berupa uap bekas ketel. Parameter keberhasilan unit evaporator adalah konsentrasi nira produk 64% brix. Namun, pada kondisi tertentu ditemukan nira 58% brix yang diakibatkan perubahan tekanan uap bekas dari 0,6 kg/cm2 menjadi 0,4 kg/cm2. Tujuan penelitian ini menganalisis karakteristik perpindahan panas akibat perubahan tekanan uap bekas terhadap konsentrasi nira tiap efek. Penelitian dilakukan dengan perhitungan neraca panas dengan data eksperimental: brix nira, temperatur uap, laju uap, dan titik didih nira. Didapatkan panas total sistem pada tekanan 0,6 kg/cm2 dan 0,4 kg/cm2 berturut-turut 470.823,06 kJ/kg dan 453.088,55 kJ/kg. Tren nilai U semakin turun tiap efek, dengan tekanan uap bekas lebih yang lebih rendah. Hal yang sama ditemui pada laju perpindahan panas, dengan beda nilai yang insignifikan. Area pemanas tiap efek dihitung pada tekanan 0,4 kg/cm2 berturut-turut sebesar 1806,095 m2; 900,37 m2; 943,45 m2; 941,33 m2; 438,68 m2, sedangkan tekanan 0,6 kg/cm2 area pemanas sebesar 1650,63 m2; 816,08 m2; 806,7 m2; 757,78 m2; 679,37 m2. Area pemanas pada tekanan 0,4 kg/cm2 bernilai lebih tinggi dari keadaan aktual sebesar 1800 m2 untuk efek 1 dan 900 m2 untuk efek 2 – 5, berdampak pada transfer panas yang tidak maksimal. Area pemanas dan panas total sistem pada tekanan 0,6 kg/cm2 diharapkan dapat menjadi parameter kontrol proses tambahan untuk mencapai konsentrasi nira produk 64% brix.
ANALISIS VARIABEL PROSES YANG DIPENGARUHI OLEH TEKANAN UAP BEKAS QUINTUPLE EFFECT SYSTEM EVAPORATOR DI PG KEDAWOENG, PASURUAN Wijaya, Agung Suwandi; Ardiansyah, Moch. Ichsan; Wulan, Dyah Ratna; Suwito, Agus
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.330

Abstract

Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi pertanian, salah satu hasil pertanian negara Indonesia adalah tebu. Pabrik Gula (PG) Kedawoeng merupakan salah satu pabrik pengolahan gula milik BUMN yang dibawahi oleh PT Perkebunan Nusantara XI yang ada di Jawa Timur. Proses pembuatan Gula Kristal Putih (GKP) pada PG Kedawoeng melewati beberapa tahap yaitu; proses diffuser (penggilingan), pemurnian, penguapan, pemasakan, pemutaran, dan proses pengemasan atau tahap akhir. Tekanan uap bekas optimum yang diterapkan PG Kedawoeng adalah sebesar 0,6 kg/cm2, pada proses lapangan yang terjadi terdapat perbedaan variabel tekanan uap bekas hingga berkurang menjadi 0,4 kg/cm2. Tujuan analisis tekanan uap bekas ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil %brix keluaran stasiun penguapan dan variabel proses lain akibat adanya perbedaan tekanan uap bekas yang dihasilkan. Metode untuk penentuan %brix serta laju massa nira kental sulfitasi (NKS) yaitu menggunakan perhitungan neraca massa multiple effect evaporator. Hasil dari analisis yang dilakukan adalah pada tekanan Ube optimum 0,6 kg/cm2 kadar %brix NKS sebesar 64%, laju alir NKS 28,52 ton/jam, dengan titik didih nira sebesar 78,4°C sedangkan pada tekanan Ube 0,4 kg/cm2 kadar %brix NKS sebesar 58%, laju alir NKS 24,75 ton/jam, dengan titik didih nira sebesar 63,2°C. Hasil analisis diharapkan dapat menjadi acuan agar stasiun penguapan pada PG Kedawoeng dapat terus berjalan dengan kondisi optimum.