Produktivitas jagung manis di masyarakat masih rendah. Hal ini disebabkan di Kalimantan Barat pada umumnya dibudidayakan petani di lahan gambut. Peneitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl. Reformasi Gg. Recana Untan Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 9 Mei – 15 Agustus 2022. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 3 ulangan dan masing-masing kombinasi perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel. Sebagai Petak Utama (Main Plot) adalah varietas jagung   ketan (V) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan dan sebagai Anak Petak (Sub Plot) adalah pupuk Hayati Petrobio (P) yang terdiri dari 3 perlakuan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat kering tanaman (g), luas daun total (cm2), volume akar (cm3), berat per tongkol berkelobot (g), berat per tongkol tanpa kelobot (g), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm) dan berat tongkol/petak (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua varietas yang digunakan dalam penelitian ini (Rasanya F1, Kumala F1 dan Jutawan F1) menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang sama pada tanah gambut. Pemberian pupuk hayati petrobio dengan dosis 30 kg/ha menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang terbaik terhadap beberapa varietas jagung manis pada tanah gambut. Interaksi antara penggunaan jagung manis varietas Rasanya F1 dan pemberian pupuk hayati petrobio dosis 30 kg/ha atau setara dengan 0,56 g/tanaman menunjukkan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanah gambut.Kata Kunci : Varietas, Jagung Manis, Pupuk Hayati, Petrobio, Gambut
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022