Abstrak Shinwani, Optimalisasi Usahatani Tumpangsari Untuk Memaksimumkan Keuntungan Tanaman Jahe Dan Mentimun Pada Lahan Gambut Di Desa Mekar Sari Kecamatan Sungai Raya. Dibawah bimbingan Dr. Novira Kusrini, SP,M.Si dan Maswadi, SP,M.Sc. Semua petani menginginkan hasil produksi yang lebih maksimal dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Masalah yang sering dialami oleh petani adalah kesulitan dalam menentukan luasan lahan (jumlah produksi) yang optimal yang disebabkan karena belum diterapkannya suatu metode yang dapat menghitung kombinasi terbaik luasan lahan (jumlah produksi) untuk tanaman jahe dan mentimun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keuntungan maksimal yang diperoleh petani dengan melakukan pola tanam tumpang sari jahe dan mentimun di Desa Mekar Sari. Outputnya berupa alokasi luas lahan yang optimal untuk dikembangkan oleh petani sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan alat analisa Linear Programming untuk menghitung keuntungan yang diperoleh petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan dari hasil analisis keuntungan usahatani bahwa petani yang melakukan pola tanam tumpang sari dengan tanaman jahe serta mentimun sudah dalam keadaan optimal. Tingkat keuntungan optimal yang diperoleh petani adalah sebesar Rp 29.071.930 lebih besar dari keuntungan aktual sebesar Rp 27.959.498,61. Keuntungan optimal ini diperoleh dengan cara menanam jahe 0,6828 ? 0,68 hektar dan mentimun 2,3767 ? 2,37 hektar. Petani menghadapi kendala-kendala dalam upaya memaksimalkan keuntungan, berupa keterbatasan sumber daya ketersediaan lahan, ketersediaan jam tenaga kerja akan tetapi untuk ketersediaan modal tidak terpakai semua. Dari hasil analisis sensitivitas yaitu keuntungan jahe akan dapat dicapai pada rentang Rp 7.529.548 sampai dengan Rp 27.494.470 sedangkan keuntungan mentimun berada pada rentang Rp 3.225.062 sampai dengan Rp 11.776.450, dengan syarat: Luas lahan yang dipergunakan antara 0,7144 Ha sampai dengan 2,6087 Ha.Tenaga kerja dipergunakan pada rentang 78,9283 HOK sampai 154,5411 HOK.Sedangkan untuk modal dipergunakan hanya Rp 17.051.230 sedangkan modal yang ada Rp.18.855.560 artinya modal yang tersedia dari Rp.18.855.560 masih tersisa Rp.1.504.330 sampai Kata Kunci : optimalisasi, tumpangsari, keuntungan maksimal, model Linear Programming
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014