Proses pembuatan batik pada industri batik membutuhkan air dengan kuantitas yang tinggi. Proses pembuatan batik yang memerlukan penggunaan air antara lain pencucian kain (clear starch), pencelupan kain ke dalam cairan pewarna (dyeing), dan pelepasan malam (wax removal). Berbagai macam proses tersebut 85% airnya akan menjadi limbah cair. Limbah cair industri batik memiliki karakteristik kandungan logam berat seperti krom (Cr), BOD, dan COD yang tinggi sehingga dapat mencemari lingkungan apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat pencemaran air tanah akibat limbah batik di Padukuhan Giriloyo, Padukuhan Karangkulon, dan Padukuhan Cengkehan. Metode yang digunakan adalah purposive sampling untuk pengambilan sampel, uji laboratorium, dan metode indeks pencemaran untuk menganalisis status mutu air tanah daerah penelitian. Sampel yang diambil berjumlah 8 titik sumur dengan parameter yang diuji adalah pH, BOD, COD, TSS, krom total, ammonia total (NH3), fenol, minyak dan lemak. Hasil analisis status mutu air tanah dengan metode indeks pencemaran didapati bahwa daerah penelitian termasuk ke dalam kategori tercemar berat dengan nilai indeks pencemaran berkisar antara 11,1 – 14,6. Parameter yang tidak memenuhi baku mutu adalah COD 7 dari 8 titik dan TSS pada seluruh titik pengambilan sampel.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023