Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KELAYAKAN TEKNIS PENAMBANGAN EMAS PADA WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT Studi Kasus: Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo Dian Hudawan Santoso; Muammar Gomareuzzaman
Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4 No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.246 KB) | DOI: 10.30738/jst.v4i1.2480

Abstract

The People's Mining Area is a mining area established by the government as a community managed mining area. The management of the mining by the people of gold mining in Kalirejo Village has largely not yet paid attention to the environmental order. It can lead to landform changes and potentially cause negative impact for the environment. The main purpose of this research is to know the technical feasibility of gold mining people. Methods used in this research are survey and mapping, rating, and descriptive analysis methods. Technical feasibility analysis of gold mining is done based on the priority level of security of mining activities in Kalirejo Village, Kecamatan Kokap. Based on the technical feasibility analysis, it can be concluded that the research location has 2 classes, namely: which declared "feasible" at the gold mining location in Plampang 1 sub-village and "less feasible" at the gold mining location at Plampang 2 and Papak sub-village
Analisis Nilai Laju Erosi dengan Menggunakan Metode Petak Kecil Pada Lahan Reklamasi di Desa Keraitan, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur (Studi Kasus PT. Darma Henwa Bengalon Coal Project) Laura Callista Prameswari Wijanarko; Aditya Pandu Wicaksono; Muammar Gomareuzzaman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1654.452 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8824

Abstract

Kegiatan pertambangan yang ada di Indonesia umumnya dilakukan dengan menggunakan metode penambangan terbuka dan menyebabkan terjadinya kerusakan lahan seperti terbukanya kawasan hutan, tingginya laju erosi, dan terjadinya sedimentasi. Maka PT. Darma Henwa melakukan upaya kegiatan reklamasi lahan pasca tambang serta penelitian pengukuran laju erosi dilakukan di lahan reklamasi 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk Untuk menghitung nilai laju erosi di area reklamasi umur 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan di PT. Darma Henwa. Pengambilan sampel erosi dilakukan dengan metode petak kecil berukuran 9 m x 2 m dan dilakukan sebanyak 30 kali setiap kali kejadian hujan mulai dari tanggal 07 Januari 2022 – 02 Maret 2022. Parameter yang diambil yaitu aliran permukaan limpasan, konsentrasi sedimen. Metode penentuan pemasangan petak erosi dilakukan dengan metode purposive sampling dengan melihat perbedaan kemiringan lereng yang relatif sama dan perbedaan umur lahan reklamasi dan akan dilakukan analisis sampel metode matematis dan laboratorium. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah erosi di lahan reklamasi 3 bulan sebesar 288.10 ton/ha/tahun dan tekstur tanah berupa lempung dan aliran permukaan yang terjadi sangat tinggi, pada lahan reklamasi 6 bulan hasil erosi yang terjadi 180.37 ton/ha/tahun dan tekstur tanah berupa lempung berpasir dan aliran permukaan yang terjadi lebih rendah apabila dibandingkan dengan lahan reklamasi 3 bulan, dan pada lahan reklamasi 12 bulan hasil erosi yang dihasilkan sebesar 104.88 ton/ha/tahun dan tekstur tanah berupa lempung berliat dan aliran permukaan yang terjadi sangat rendah apabila dibandingkan dengan lahan reklamasi 3 bulan dan 6 bulan. Kata Kunci: Erosi, Petak Kecil, Reklamasi
Evaluasi Lereng Bekas Tambang Pasir dan Batu Berdasarkan Nilai Faktor Keamanan di Dusun Tawang, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Basitha Septia Wibowo; Wisnu Aji Dwi Kristanto; Muammar Gomareuzzaman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8898

Abstract

Dusun Tawang, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten merupakan salah satu lokasi kegiatan pertambangan pasir dan batuan yang sudah dimulai sejak 2006. Kegiatan tersebut meninggalkan lereng yang tidak diperbaiki sehingga memiliki ancaman gerakan massa tanah dan/atau batuan. Desa Sidorejo juga sudah ditetapkan sebagai daerah rawan longsor dengan potensi tinggi pada bulan Desember 2018 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dan mengevaluasi kondisi eksisting lereng tambang menggunakan nilai faktor keamanan pada lereng bekas tambang. Metode yang digunakan yaitu studi literatur, survei lapangan dan pemetaan fisik lingkungan, serta metode uji laboratorium. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan Metode Spencer dan Metode Analisis Deskriptif untuk mengevaluasi lereng bekas tambang terhadap gerakan massa tanah dan/atau batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan massa tanah/batuan yang ada berupa keruntuhan permukaan lereng. Nilai faktor keamanan lereng sebesar 0,603 pada lereng 1; 0,799 pada lereng 2; dan 0,341 pada lereng 3. Ketiga lereng termasuk ke dalam kategori lereng tidak stabil.Kata Kunci: Evaluasi, Gerakan massa, Lereng, Bekas Tambang, Faktor Keamanan
Kesesuaian Wisata di Pantai Pasir Panjang, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat Aisya Rahmanita; Muammar Gomareuzzaman; Johan Danu Prasetya
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8911

Abstract

Kota Singkawang adalah salah satu tujuan destinasi wisata yang ada di Kalimantan Barat. Kawasan pesisir Kota Singkawang dikembangkan sebagai objek wisata pantai. Pantai Pasir Panjang merupakan salah satu objek wisata pantai yang terkenal di Kota Singkawang. Pantai Pasir Panjang memiliki panorama berupa Laut Natuna dan pulau-pulau kecil yang ada di seberangnya. Aktivitas wisata di pantai harus mempertimbangkan faktor kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pengunjung, sehingga perlu dilakukan evaluasi kesesuaian wisata pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian wisata di Pantai Pasir Panjang. Metode yang digunakan terdiri dari metode survei lapangan, metode wawancara, serta metode skoring dan pembobotan. Skoring dan pembobotan dilakukan dengan sepuluh parameter berupa tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kecerahan perairan, kemiringan pantai, tutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Hasil kesesuaian wisata rekreasi pantai pada Pantai Pasir Panjang bernilai sebesar 77,78% yang termasuk kategori sesuai (S2). Upaya pengelolaan perlu dilakukan guna meningkatkan kesesuaian wisata di Pantai Pasir Panjang.Kata Kunci: Evaluasi; Kesesuaian Wisata; Pantai; Pesisir; Wisata
Evaluasi Kualitas Air pada Badan Sungai Kali Biru Akibat Limbah Cair Industri Tahu di Desa Taman Agung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Gholam Zaki Dzamiri; Ika Wahyuning Widiarti; Muammar Gomareuzzaman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8891

Abstract

Industri tahu yang terdapat di Desa Taman Agung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengahmerupakan industri tahu rumahan skala kecil yang telah beroperasi sejak tahun 1992 dan membuang langsunglimbah cair hasil produksi ke Sungai Kali Biru. Dampak yang dirasakan masyarakat berupa timbulnya bau,perubahan warna, dan munculnya endapan pada sungai. Sungai Kali Biru dimanfaatkan oleh masyarakat sebagaisumber air pada lahan pertanian. Tujuan penelitian ini antara lain mengetahui kualitas limbah cair industri tahu,mengetahui status mutu air Sungai Kali Biru akibat limbah cair industri tahu dengan metode indeks pencemaran(IP), dan melakukan evaluasi kualitas air buangan dengan metode stream standard. Metode yang digunakandalam pengambilan sampel limbah cair tahu dan air sungai adalah metode purposive sampling. Hasil penelitianmenunjukkan parameter BOD, COD, dan pH tidak sesuai dengan baku mutu. Ketidaksesuaian nilai tersebut sertaterjadinya peningkatan nilai parameter TSS setelah outlet air limbah tahu diasumsikan bahwa limbah cair tahusebagai pencemar air Sungai Kali Biru. Nilai indeks pencemaran pada titik sampel 7 sebesar 0,4954 memenuhibaku mutu (kondisi baik) dan titik 15 sebesar 4,8533 tercemar ringan. Nilai evaluasi kualitas air sungaiparameter BOD sebesar 2,1208, COD sebesar 16,0786, TSS 0,05 dan pH sebesar 7,0996.Kata kunci: Industri tahu; limbah cair tahu; status mutu air
Penilaian Tingkat Keberhasilan Reklamasi Berdasarkan PerMenHut No P.60/MenHut-II/2009 Lahan Pasca Tambang Batugamping PT X, Tuban, Jawa Timur Laila Alfi Khairunnisa; Herwin Lukito; Wisnu Aji Dwi Kristanto; Muammar Gomareuzzaman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11660

Abstract

PT X melakukan kegiatan penambangan yang berupa tambang batugamping. Kegiatan penambangan yang dilakukan terus menerus akan menimbulkan beberapa dampak salah satunya perubahan kondisi fisik lahan, sehingga diperlukan kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi perlu adanya evaluasi atau penilaian agar mengetahui keberhasilan dari suatu reklamasi dan revegetasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat keberhasilan reklamasi pada lahan bekas tambang batugamping. Kegiatan penilaian tingkat keberhasilan dilakukan pada area lantai lahan reklamasi. Metode yang digunakan dalam observasi lapangan menggunakan metode survei pemetaan, teknik sampling Purposive Sampling dan Simple Random Sampling untuk pengambilan data, dilakukan uji laboratorium dan analisis serta pembobotan nilai berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.P.60/Menhut-II/2009. Hasil penelitian didapatkan nilai tingkat keberhasilan reklamasi pada area lantai sebesar 94 (penataan lahan 30, pengendalian erosi 20 dan revegetasi 44) yang termasuk dalam kategori baik.
Daya Dukung Kawasan dan Daya Dukung Riil untuk Ekowisata Mangrove di Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Nur Mucharomah; Johan Danu Prasetya; Muammar Gomareuzzaman; Agus Bambang Irawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11666

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki potensi di bidang ekonomi, sosial, maupun lingkungan hidup. Pengembangan ekowisata mangrove merupakan salah satu cara dalam memanfaatkan potensi ekonominya. Salah satu tujuan ekowisata mangrove yaitu agar dapat menjadi konservasi bagi ekosistem mangrove agar tetap terjaga. Oleh karena itu, harus diketahui jumlah pengunjung maksimal yang dapat ditampung agar tidak menimbulkan kerusakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya dukung kawasan dan daya dukung riil di Hutan Mangrove Wanatirta, Hutan Mangrove Jembatan Api-Api, dan Hutan Mangrove Pasir Kadilangu agar kegiatan ekowisata dapat tetap berjalan tanpa merusak ekosistem mangrove. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, pemetaan dan wawancara. Analisis daya dukung ekowisata dihitung dengan persamaan Daya Dukung Kawasan dan daya dukung riil. Hasil dari penelitian ini yaitu Hutan Mangrove Wanatirta memiliki daya dukung kawasan sebanyak 144 orang/hari dan daya dukung riil sebesar 91 orang/hari. Hutan Mangrove Jembatan Api-Api memiliki daya dukung kawasan sebanyak 362 orang/hari dan daya dukung riil sebesar 228 orang/hari. Hutan Mangrove Pasir Kadilangu memiliki daya dukung kawasan sebanyak 374 orang/hari dan daya dukung riil sebesar 237 orang/hari.
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Hunian Tetap di Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang Galih Haryo Wisanggeni; Eko Teguh Paripurno; Muammar Gomareuzzaman; Nandra Eko Nugroho; Johan Danu Prasetya
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11667

Abstract

Gunung Semeru mengalami erupsi pada 4 Desember 2021 yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Semeru sehingga harus dievakuasi di beberapa titik pengungsian. Hal ini membuat pemerintah bersama beberapa pihak membangun hunian tetap untuk warga terdampak bencana Gunung Semeru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk Pembangunan hunian tetap yang merupakan hunian yang ditujukan untuk relokasi masyarakat pascabencana erupsi gunung semeru. Penentuan kesesuaian lahan dengan menggunakan 10 parameter yaitu kemiringan lereng, posisi jalur patahan, kekuatan batuan, kembang kerut tanah, daya dukung tanah, kondisi saluran permukaan tanah, kedalaman air tanah, bahaya erosi, bahaya longsor dan bahaya banjir. Analisis dan pengambilan data pada penelitian ini menggunakan beberapa metode antara lain metode survei dan pemetaan, geolistrik, dan uji laboratorium. Penentuan kesesuaian lahan menunjukkan hasil 2 kelas kesesuaian lahan yaitu sangat sesuai (S1) dengan luas 664231 m2 atau seluas 56.04% dan sesuai (S2) dengan luas 521017 m2 atau seluas 43,96%. Parameter yang menjadi faktor penghambat utama dari hasil evaluasi pada penelitian ini adalah bahaya erosi.
Evaluasi Tingkat Pencemaran Air Tanahakibat Limbah Cair Industri Batik menggunakan Metode Indeks Pencemaran di Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Tusyifa Rahmadanti; Ayu Utami; Muammar Gomareuzzaman; Eni Muryani; Tissia Ayu Algary
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11633

Abstract

Proses pembuatan batik pada industri batik membutuhkan air dengan kuantitas yang tinggi. Proses pembuatan batik yang memerlukan penggunaan air antara lain pencucian kain (clear starch), pencelupan kain ke dalam cairan pewarna (dyeing), dan pelepasan malam (wax removal). Berbagai macam proses tersebut 85% airnya akan menjadi limbah cair. Limbah cair industri batik memiliki karakteristik kandungan logam berat seperti krom (Cr), BOD, dan COD yang tinggi sehingga dapat mencemari lingkungan apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat pencemaran air tanah akibat limbah batik di Padukuhan Giriloyo, Padukuhan Karangkulon, dan Padukuhan Cengkehan. Metode yang digunakan adalah purposive sampling untuk pengambilan sampel, uji laboratorium, dan metode indeks pencemaran untuk menganalisis status mutu air tanah daerah penelitian. Sampel yang diambil berjumlah 8 titik sumur dengan parameter yang diuji adalah pH, BOD, COD, TSS, krom total, ammonia total (NH3), fenol, minyak dan lemak. Hasil analisis status mutu air tanah dengan metode indeks pencemaran didapati bahwa daerah penelitian termasuk ke dalam kategori tercemar berat dengan nilai indeks pencemaran berkisar antara 11,1 – 14,6. Parameter yang tidak memenuhi baku mutu adalah COD 7 dari 8 titik dan TSS pada seluruh titik pengambilan sampel.
Rancangan Teknis Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara di Pit Tutupan HW 3 PT Adaro Indonesia Dhiya Ulhaq Rozani Amir; Suharwanto Suharwanto; Muammar Gomareuzzaman; Wisnu Aji Dwi Kristanto; Andi Renata Ade Yudono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11646

Abstract

Kegiatan pertambangan merupakan suatu kegiatan yang berpotensi besar menimbulkan risiko dan dampak negatif terhadap lingkungan. Kegiatan pertambangan yang beroperasi di lokasi penelitian yakni Pit Tutupan HW 3 PT Adaro Indonesia memiliki permasalahan yaitu belum dilakukannya upaya reklamasi pada lahan seluas 25,65 ha. Menurut PP No. 78 Tahun 2010 pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa pemegang IUP dan IUPK yang telah menyelesaikan kegiatan studi kelayakan diharuskan melakukan pengajuan terkait permohonan persetujuan rencana reklamasi dan rencana pascatambang sehingga reklamasi menjadi kewajiban. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan perencanaan teknis kegiatan reklamasi yang sesuai di lokasi penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif yang didalamnya mencakup pengumpulan data dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas area penataan lahan seluas 256.500 m2 dengan volume tanah yang di gali (cut) sebesar 755.054,128 BCM dan volume tanah yang di timbun (fill) sebesar 38.709,307 CCM. Volume tanah pucuk yang ditebar sebagai media pengakaran yaitu 51.300 m3. Saluran drainase yang digunakan berupa 2 jenis saluran yaitu saluran pengelak sebanyak 3 unit dan saluran pembuangan air (SPA) sebanyak 1 unit dengan debit limpasan masing-masing sebesar 0,89 m3/s, 1,45 m3/s, 1,07 m3/s, dan 1,04 m3/s. Rencana kegiatan revegetasi menggunakan tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) sebanyak 16.929 batang, mahoni (Mahogany) sebanyak 8.465 batang, dan durian (Durio zibethinus) sebanyak 2.822 batang dengan jarak tanam 3 m x 3 m