This research was conducted with the aim of looking at the silage fiber fraction in a mixture of sorghum and moringa grown at different distances from moringa. This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD) design with four trials and four replications, namely: P0: Sorghum silage without moringa, P40: Sorghum + Moringa silage with a spacing of Moringa 40 x 40 cm, P60: Sorghum + Moringa silage with Moringa silage 40 x 40 cm, P60: Sorghum + Moringa silage with Moringa plant spacing 60 x 60 cm, P80 : Sorghum + Moringa silage with Moringa plant spacing 80 x 80 cm. The variables measured were neutral detergent fiber (NDF), acid detergent fiber (ADF), and lignin. The research showed that threre was variation NDF, ADF and lignin content of sorgum-moringa silage of each treatment. Satistical analysis showed that the treatment had no effect on NDF and ADF content while it had contrary on lignin content. It can be concluded that more wide distance planted of moringa more growth rate and production of moringa forage and it had an effect on fiber fraction of silage while distance plated of moringa 80x80 cm was the best distance planted spacing with shorgum at distance planted spacing of shorgum 40x40 cm Riset ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat fraksi serat silase pada campuran sorgum dan kelor yang ditanam pada jarak yang berbeda dari kelor. Penilitian ini menggunakan metode eksprimen desain Rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat percobaan dan empat ulangan, yaitu: P0: Silase sorgum tanpa kelor, P40: silase sorgum + kelor dengan jarak tanam kelor 40 x 40 cm, P60: Silase sorgum + kelor dengan jarak tanam kelor 60 x 60 cm, P80 : Silase sorgum + kelor dengan jarak tanam kelor 80 x 80 cm. Variabel yang diukur adalah neutral detergent fiber (NDF), acid detergent fiber (ADF), dan lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya variasi kandungan NDF, ADF dan lignin silase sorgum-kelor pada masing-massing perlakuan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap NDF dan ADF namun berpengaruh nyata terhadap kandungan lignin. Dapat disimpulkan bahwa semakin lebar jarak tanam kelor, kemampun kelor untuk hidup dan berproduki lebih tinggi dan memberikan kontribusi terhadap fraksi serat silase yang ada dengan jarak tanam kelor 80x80 cm merupakan jarak tanam terbaik yang ditanam bersama sorgum dengan jarak tanam sorgum 40x40 cm.
Copyrights © 2023