Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui muatan nilai fetisisme komoditas pada sepatu hak tinggi seniman drag queen dalam pertunjukkan cabaret show di Raminten 3 Mirota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, serta melakukan analisis data berdasarkan teori Marx tentang fetisisme komoditas. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sepatu hak tinggi pemain drag queen memiliki use value untuk melindungi kaki dari resiko terjadinya cedera dan lecet (tergores) yang diakibatkan gesekan antara kulit dengan permukaan lantai pada panggung arena tertutup (indoor). High heels menjadi media konstruksi citra feminisme terhadap tubuh maskulin laki-laki pemain drag queen yang mengalami pergeseran (exchange value) dari fungsi status sosial menuju fungsi estetika yang bernilai ekonomi untuk membentuk identitas seksual menjadi seniman atau aktor profesional yang berpakaian seperti wanita untuk alasan hiburan (female impersonators). Sepatu hak tinggi menjadi penanda seksualitas dalam memanipulasi kesadaran pengguna (seniman drag queen) terhadap pemujaan suatu benda secara berlebihan (fetisisme) dengan mengerotisasi obyek benda mati untuk membentuk dorongan (gairah) atau kepuasan seksual.
Copyrights © 2024