ABSTRAKIndonesia merupakan negara dengan kasus bullying di sekolah yang paling banyak pelaporan masyarakat kekomisi perlindungan anak. KPAI mencatat 369 pelaporan terkait masalah tersebut 25 % dari jumlah tersebut merupakan pelaporan di bidang pendidikan yaitu sebanyak 1.480 kasus. Dampak yang terjadi akibat perilaku bullying ialah menyendiri, menangis, minta pindah sekolah, konsentrasi anak berkurang, prestasi belajar menurun, tidak mau bersosialisasi. Oleh sebab itu, untuk menghindari dampak psikologis akibat bullying adalah edukasi asertif dan berpikir positif. Semakin tinggi perilaku asertif siswa maka semakin rendah kecenderungan menjadi berperilaku bullying, demikian juga korban bullying, semakin rendah perilaku asertif maka semakin tinggi kecenderungan menjadi korban bullying. Peserta kegiatan pengabdian ini adalah siswa SMK Islam Sudirman Ungaran berjumlah 30 siswa. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari empat tahap. Tahap pertama, tentang penyampaian materi konsep remaja yang mencakup definisi, perubahan fisik dan psikologis pada tahap remaja. Materi ini akan disampaikan 10 menit. Tahap kedua, penyampaian materi konsep bullying yang mencakup definisi, tanda gejala, penyebab, dampak, dan penanganan bullying selama 10 menit. Tahap ketiga, penyampaian materi cara pencegahan trauma bullying dengan teknik asertif dan berpikir positif selama 20 menit. Tahap keempat, siswa mendemonstrasikan teknik asertif dan berpikir positif secara bergantian. Hasil yang didapatkan bahwa pengetahuan siswa meningkat setelah diberikan edukasi asertif dan berpikir positif yaitu 5,84 menjadi 8,63. Diharapkan setiap siswa membiasakan berpikir positif dan berperilaku asertif dalam menghadapi suatu masalah sehingga kesehatan mental remaja tetap terjaga.
Copyrights © 2023