Articles
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS
Wakhid, Abdul;
Linda Wijayanti, Estri;
Liyanovitasari, Liyanovitasari
Journal of Holistic Nursing Science Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (414.817 KB)
|
DOI: 10.31603/nursing.v5i2.2430
Background: Self efficacy can optimize the quality of life of clients who undergo the healing process due to chronic diseases. Individuals with higher self-efficacy move their personal and social resources proactively to maintain and improve the quality and length of their lives so that they experience a better quality of life. Objectives: the purpose of this study was to find the correlation between self efficacy and quality of life of patients with chronic kidney disease who undergo hemodialysis at RSUD Semarang Regency. Metode: This type of research was descriptive correlation with cross sectional approach. The samples in this study more 76 people with total sampling technique. The data collection tool for self efficacy was measured by General Self-Efficacy scale, for quality of life with WHOQoL-BREF. Statistical test used Kolmogorov-smirnov. Result: The result showed that self efficacy in patients with chronic kidney disease was mostly in moderate category (53,9%), quality of life in patients with chronic kidney disease was mostly in good category (68,4%). There was a correlation between self efficacy and quality of life of patients with chronic kidney disease who undergo hemodialysis at RSUD Semarang Regency, the result obtained p-value of 0.000 <α (0,05). Suggestion: Patients with chronic kidney disease can maintain good quality of life by helping to generate positive self-esteem and high self efficacy.
Hubungan Beban dengan Kemampuan Keluarga Merawat Activity Of Daily Living (ADL) Pasien Skizofrenia
Arina Addiba;
Zumrotul Choiriyyah;
Liyanovitasari
Journal of Holistics and Health Science Vol 2 No 2 (2020): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35473/jhhs.v2i2.49
Family burden that felt by family can decrease the family’s ability to take care of patient’s ADL. The aim of this study is to analyze the correlation between family burden and family’s ability to take care of Activity Of Daily Living (ADL) of schizophrenia patients. The design descriptive correlation with cross sectional approach. The population of this research was the whole of the patient’s family with the amount of samples were 94 respondents with purposive sampling. The data collection used questionnaire of The Zarith Burden Interview with Kendal’s Tau test. The result of this reseach show that 52,32% of the respondents have mild burden, and 72,34% of the repondent have enough ability to take care of skizofrenia’s ADL. Statistical test result show p value 0,000 (α=0,001), it can be concluded that there is correlation between family burden and family’s ability to take care Activity of Daily Living (ADL) of schizophrenia patients. Health care providers are expected to be able to provide supportive therapy for the patient’s family to reduce family burden and increase family’s ability to take care of schizophrenia patients. ABSTRAK Keluarga merupakan caregiver utama bagi pasien skizofrenia. Lamanya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien skizofrenia seringkali menyebabkan beban keluarga. Beban keluarga yang dirasakan keluarga dapat menurunkan kemampuan keluarga dalam merawat Activity of Daily Living (ADL) pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan beban keluarga dengan kemampuan keluarga dalam merawat ADL pasien skizofrenia. Desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien skizofrenia dengan sampel penelitian berjumlah 94 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Zarith Burden Interview dengan Uji korelasi Kendal’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan 52,32% responden mengalami beban ringan, dengan 72,34% responden memiliki kemampuan merawat ADL yang cukup mampu. Hasil uji statistik menunjukkan p-value sebesar 0,000 (α=0,001), maka dapat disimpulkan ada hubungan antara beban keluarga dengan kemampuan keluarga merawat Activity of Daily Living (ADL) pasien skizofrenia. Diharapkan pemberi pelayanan kesehatan dapat memberi terapi suportif pada keluarga untuk mengurangi beban keluarga dan meingkatkan kemampuan keluarga dalam merawat pasien skizofrenia
Perbedaan Tingkat Stres Penderita Hipertensi Sebelum Dan Sesudah Pemberian Aromaterapi Lavender
Aliyah;
Liyanovitasari;
Suwanti
Journal of Holistics and Health Science Vol 2 No 1 (2020): Journal of Holistics and Health Science, Maret
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35473/jhhs.v2i1.56
Background: In 19 people out of every 1,000 residents of Central Java experience stress. In 2019, there were 87 adult hypertension sufferers at the Bergas Puskesmas. Stress in hypertensive patients can be reduced by giving lavender aromatherapy which stimulates the hypothalamus and relaxes the patient. The purpose of this study was to determine the significant effect of lavender aromatherapy on stress levels in hypertensive patients in Bergas Lor Village, Bergas District, Semarang Regency. Method: This was a quasi-experimental study with a pretest-posttest without control group design. The population in this study 87 people. The research sampling technique was purposive sampling with 18 respondents. The research instrument used the DASS42 questionnaire. Data analysis using dependent T-test. Results: The level of stress in hypertensive patients after being given lavender aromatherapy in the intervention group was 20.05 with 11 (61.1%). There was a significant difference in stress levels before and after giving lavender aromatherapy (p = 0.001). Suggestion: Lavender aromatherapy can be used to reduce stress levels due to hypertension so that the quality of life for people with hypertension is better. ABSTRAK Terdapat 19 orang dari setiap 1.000 warga Jawa Tengah mengalami stress. Tahun 2019 penderita hipertensi dewasa sejumlah 87 orang di Puskesmas Bergas. Stres pada pasien hipertensi dapat dikurangi dengan pemberian aromaterapi lavender yang merangsang hipotalamus dan merilekskan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh yang signifikan pemberian aromaterapi lavender terhadap tingkat stres pada penderita hipertensi di Desa Bergas Lor Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Jenis penelitian quasi eksperimental dengan Pretest-Posttest without control Group Design. Populasi pada penelitian ini sebanyak 87 orang. Teknik sampling penelitian adalah purposive sampling dengan jumlah responden 18. Instrumen mpenelitian menggunakan kuesioner DASS42. Analisis data menggunakan uji dependent T-test. Tingkat stres pada penderita hipertensi sesudah diberikan aromaterapi lavender pada kelompok intervensi 20,05 dengan kategori ringan sebanyak 11 (61,1 %). Ada perbedaan tingkat stres yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender (p=0,001). Aromaterapi lavender dapat digunakan untuk menurunkan tingkat stres akibat menderita hipertensi sehingga kualitas hidup penderita hipertensi lebih baik.
AMANATIN (Aman, Imun, Amin) Monitoring Kesehtaan Jiwa Raga Menghadapi Pandemi Covid-19
Lyna Lestari Indrayati;
Istianatus Sunnah;
Liyanovitasari
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37339/jurpikat.v3i1.819
Pengabdian masyarakat dilakukan secara virtual kepada masyarakat di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara aman terhindar dari paparan Covid-19, cara meningkatkan imun dengan tanaman obat, dan cara menjaga kesehatan jiwa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan edukasi secara online melalui media zoom meeting yang dilakukan perekaman dan diunggah di media Youtube, sehingga dapat diaksese setiap waktu oleh semua masyarakat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat telah dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang cara aman dengan berbagai upaya dalam menghindarkan diri terhadap virus Covid-19, cara menjaga imunitas terutama dengan memanfaatkan tanaman obat yang merupakan faktor penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh, dan cara dalam menjaga kesehatan jiwa dalam menghadapi berbagai tekanan di masa pandemi.
Konsep Diri Remaja Yang Mengalami Bullying
Puji Lestari;
Liyanovitasari Liyanovitasari
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 2, No 1 (2020): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (835.038 KB)
|
DOI: 10.32807/jkt.v2i1.45
Konsep diri terdiri dari semua nilai-nilai, keyakinan dan ide-ide yang berkontribusi terhadap pengetahuan diri dan mempengaruhi hubungan seseorang dengan orang lain. Bullying dapat menjadikan konsep diri remaja terganggu. Tujuan penelitian untuk mengetahui konsep diri remaja yang mengalami bullying. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey deskriptif. Sampel 88 remaja yang pernah mengalami bullying. Alat ukur konsep diri dengan Tennessee Self Concept Scale (TSCS). Hasil penelitian menunjukkan remaja yang memiliki konsep diri yang positif sebanyak 45 responden (51,1%), sedangkan remaja yang memiliki konsep diri negatif sebanyak 43 (48,9%). Diharapkan adanya upaya dari masyarakat dan institusi pendidikan untuk mengatasi perilaku bullying yang dapat berdampak pada konsep diri remaja
Perbedaan Kecemasan Siswa Ujian Nasional dengan Terapi Relaksasi Otot Progresif di SMK Islam Sudirman
Liyanovitasari Liyanovitasari;
Puji Lestari;
Zumrotul Choiriyyah
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (71.899 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v5i1.161
Tuntutan kelulusan pada siswa Ujian Nasional mengakibatkan kecemasan. Kecemasan ditandai sulit tidur dan konsentrasi belajar menurun. Kecemasan tersebut dapat diatasi melalui terapi relaksasi otot progresif, dengan menegangkan dan melemaskan otot-otot bagian tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kecemasan siswa Ujian Nasional dengan terapi relaksasi otot progresif. Desain penelitian ini adalah Quasy experimental pre post test one group design. Sampel 40 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini meliputi data demografi, Hamilton anxiety rating scale 14 pertanyaan kecemasan. Responden diberikan terapi relaksasi otot progresif selama 1 minggu dalam 3 sesi, dimana terdapat 3 kali pertemuan dengan jeda waktu 1 hari disetiap pertemuannya. Analisis data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif rata-rata kecemasan siswa 29,95, dan sesudah diberikan terapi menjadi 18,20. Hasil akhir menunjukkan terdapat perbedaan nilai kecemasan siswa Ujian Nasional sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif dengan nilai p-value = 0,000. Kesimpulannya adalah adanya perbedaan kecemasan siswa sebelum dan sesudah terapi relaksasi otot progresif di SMK Islam Sudirman Ungaran. Siswa yang mengalami kecemasan saat Ujian Nasional diharapkan menerapkan terapi relaksasi otot progresif agar dapat meningkatkan konsentrasi dalam belajarnya. Kata Kunci : Kecemasan; Terapi relaksasi otot progresif
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN BERUPA APLIKASI LAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (LAWAN ROMA) DI SMP WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAWEN KABUPATEN SEMARANG
Tina Mawardika;
Dian Indriani;
Liyanovitasari Liyanovitasari
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 2 (Oktober 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (533.454 KB)
|
DOI: 10.31596/jcu.v8i2.408
Pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangatlah kurang. Hal dibuktikan dengan adanya perilaku seksual yang beresiko yang ditunjukkan oleh remaja. Peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi diantaranya melalui pemberian pendidikan kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) berbasis android/ IOS yang memungkinkan untuk dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 36 remaja di SMP Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang. Analisis data menggunakan uji statistic t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan dengan nilai p-value 0,012, (p ? ? 0,05) dan ada ada peningkatan sikap tentang kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi (nilai p-value 0,001, (p ? ? 0,05). Hal ini membuktikan bahwa Ho ditolak, atau ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Remaja disarankan mendapatkan pendidikan kesehatan (Lawan Roma) untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi Kata Kunci : Kesehatan Reproduksi, Pendidikan Kesehatan Lawan Roma, Pengetahuan, Sikap, Remaja.
The Effectiveness of Peer Educator-Based Education as A Model for Handling Online Game Addiction in Adolescents During the Covid-19 Pandemic
Puji Lestari;
Liyanovitasari Liyanovitasari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 4 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (262.11 KB)
|
DOI: 10.37287/ijghr.v3i4.664
The Covid-19 pandemic has limited all community activities to leaving the house. This has taken a lot of time for teenagers to use smartphones which has triggered addiction to online games. Increased addiction to online games harms adolescents, including teenagers who become lazy in their activities, are often alone, lack socializing, and become introverted individuals. The adolescent period is a period that is very close to peer groups, requires recognition from groups or peers, and requires a new identity that can increase self-esteem. The purpose of this study was to determine the effectiveness of peer educator-based education as a model for dealing with online game addiction in adolescents. This study employed a quantitative approach. The research design was a quasi-experimental or pre-experimental design with the type of one-group pretest-postest design. The research respondents were 107 students with the criteria who play online games, used purposive sampling. This study provided video interventions through WhatsApp group media and measuring behavior data using google forms. The instrument used to measure online game addiction behavior was the Game Addiction Scale (GAS)for adolescents developed by Lemmens in 2009. Data analysis used the Wilcoxon test to determine differences in adolescent behavior before and after peer educators were educated about handling online game addiction. The results showed that the behavior of adolescents before treatment was in the online game addiction category 55,1% and it decreased to 11.2% after treatment. There were differences in the behavior of adolescents before and after education by peer educators with each p-value of 0.000.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA
Siti Anisa Pabela Yunia;
Liyanovitasari Liyanovitasari;
Mona Saparwati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 2 No. 1 (2019): May 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (102.099 KB)
|
DOI: 10.32584/jikj.v2i1.296
Masa remaja merupakan masa yang rentan dengan perilaku menyimpang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan cenderung meniru perilaku orang dewasa yang ada disekitarnya yang akan mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja. Faktor yang mempengaruhi remaja salah satunya adalah kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kenakalan remaja pada siswa di SMK Islam Sudirman Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan porpotional random sampling. Besarnya sampel adalah 76 siswa di SMK Islam Sudirman Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Instrumen penelitiannya berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Kendall Tau.Kemudian hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar kecerdasan emosional adalah rendah sebanyak 34 responden (44,7%), dan didapatkan bahwa sebagian besar kenakalan remaja adalah sedang sebanyak 43 responden (56,6%). Hasil penelitian melalui uji statistik Kendall Tau didapatkan nilai p-value 0,000<=0,05 yang artinya ada hubungan kecerdasan emosional dengan kenakalan remaja pada siswa di SMK Islam Sudirman Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Saran dalam penelitian ini adalah remaja diharapkan lebih peka dengan kasus-kasus kenakalan yang marak terjadi. Dengan demikian, para remaja bisa merefleksikan diri agar terhindar dari perilaku-perilaku tersebut. Salah satu cara remaja untuk dapat terhindar adalah dengan mengembangkan kecerdasan emosionalnya, karena kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang bisa dipelajari. Kata kunci : Kecerdasan emosional, kenakalan remaja THE RESILIENCE AND ITS RELATIONSHIP WITH STRESS LEVELS OF PARENTS WHO HAVE CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM DISORDER ABSTRACTAdolescence is a susceptible period with deviant behavior who have high curiosity and tend to imitate the behavior of adults around them that will result in juvenile delinquency. The factor affecting juvenile delinquency is emotional intelligence. This study aim to know the correlation between emotional intelligence and juvenile delinquency on students at SMK Islam Sudirman West Ungaran Sub District Semarang Regency. The research was descriptive correlation research with cross sectional approach. Sampling used porpotional random sampling. The samples were 76 students at SMK Islam Sudirman West Ungaran Sub District Semarang Regency. The research instrument used a questionaire. Data analysis used statistical test of Kendall Tau. The results show that emotional intelligence is mostly low as many 34 students (44,7%) and juvenile delinquency is mostly medium as many as 43 students (56,6%). The results of the research through statistical test of Kendall Tau get p-value 0,000<=0,05 which means there is correlation between emotional intelligence and juvenile delinquency on students At SMK Islam Sudirman West Ungaran subdistrict Semarang Regency. Suggestion in this study students are expected to be more sensitive on juvenile delinquency cases. So, students can reflect themselves to avoid these behaviors. One of the ways is by developing emotional intelligence, because emotional intelligence is abilities that can be learned. Keywords: Emotional intelligence, juvenile delinquency