Pendidikan adalah kunci utama pembangunan suatu negara, dan di Indonesia, inovasi pendidikan seperti Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, dan jiwa wirausaha siswa. Salah satu aspek penting dari Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual siswa. Penelitian ini membandingkan karakteristik, implementasi, dan implikasi pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Takhassus Al-Qur'an Kalibeber, sebuah sekolah penggerak, dengan SMP Negeri 2 Watumalang, sebuah sekolah biasa, di Kabupaten Wonosobo. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sekolah melayani peserta didik sesuai dengan kemampuan dan latar belakang mereka, meskipun ada perbedaan dalam strategi pembelajaran dan peran guru sebagai fasilitator. Di SMP Takhassus Al-Qur'an, perencanaan dan pelaksanaan strategi pembelajaran berdiferensiasi lebih berkembang dibandingkan di SMP Negeri 2 Watumalang. Implikasi dari pembelajaran berdiferensiasi termasuk peningkatan hasil belajar, motivasi, kemampuan berpikir kritis, dan peningkatan rapor pendidikan. Namun, metode penilaian dan refleksi pembelajaran berbeda antara kedua sekolah.Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah penggerak lebih komprehensif dan terstruktur, memberikan dampak positif yang lebih signifikan terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan sekolah biasa. Temuan ini menekankan pentingnya dukungan dan pendampingan yang intensif dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih holistik dan berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024