Latar Belakang: Berdasarkan data World Health Organization (WHO) terjadi 2,7 juta kasus ruptur perineum pada ibu bersalin. Angka ini diperkirakan mencapai 6,3 juta pada tahun 2050. Data rekapitulasi yang didapatkan dari Puskesmas Kecamatan Jagakarsa tahun 2020 jumlah kejadian ruptur perineum pada persalinan normal sebesar 342 (44,1%) dari 774 ibu persalinan normal, jumlah kejadian ruptur perineum ini meningkat pada tahun 2021 sebanyak 321 (53,4%) dari 601 ibu persalinan normal, dan tambah meningkat pada tahun 2022 kejadian ruptur perineum pada persalinan normal sebanyak 196 (65%) dari 302 ibu persalinan normal. Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian rebusan daun sirih dan jus nanas terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu post partum di Puskesmas Jagakarsa tahun 2023. Metodologi: Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sampel yang digunsakan sebanyak 2 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil Penelitian: Ny C sebelum diberikan rebusan daun sirih hasil penilaian luka perineum menggunakan skala Reeda didapatkan nilai 8, pada hari ke 3 dengan skala Reeda 4 dan pada hari ke 6 skala Reeda sebesar 3. Ny D sebelum diberikan jus nanas keadaan luka perineum dengan skala Reeda 8, pada hari ke 3 nilai skala Reeda 5 dan hari ke 6 nilai skala Reeda 4. Kesimpulan: Pemberian rebusan daun sirih lebih efektif dalam penyembuhan luka perineum dibandingkan dengan pemberian jus nanas, dengan perbandingan skala Reeda yaitu 4:3 Saran: Diharapkan bidan maupun tenaga kesehatan lainnya dapat menyampaikan kepada ibu nifas tentang penanganan luka perineum dengan alternatif pemberian rebusan daun sirih dan jus nanas sesuai dengan prosedur sehingga dapat mempercepat menyembuhan luka perineum.
Copyrights © 2024