Pada beberapa jenis buah-buahan seperti buah belimbing memiliki kandungan zat kimia aktif yang dapat diubah menjadi energi listrik. Proses yang dapat dilakukan yakni melalui reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi pada kedua elektroda. Tujuan dari dua konduktor, ketika Cu dan Zn dihubungkan melalui larutan elektrolit dapat membentuk rangkaian menjadi sel volta. Tegangan muncul sebagai akibat reaksi kimia di kedua elektroda. Sedangkan elektroda positif (Cu) mengalami reaksi reduksi, selanjutnya elektroda negatif (Zn) akan mengalami reaksi oksidasi, sehingga elektron mengalir dari seng ke tembaga. Penelitian ini difokuskan pada pengujian buah belimbing (Averrhoa carambola) sebagai larutan elektrolit. Jenis rangkaian seri pararel digunakan sebagai variasi dalam penelitian ini. Sel volta digunakan sebanyak 10 sel untuk menghasilkan tegangan dan arus maksimal. Sel volta buah belimbing dibuat dengan cara merangkai kerangka sel volta dengan kabel dan LED serta diuji dengan voltmeter dan amperemeter. Telah didapatkan pada sel volta belimbing matang dirangkai secara seri menghasilkan tegangan sebesar 4,2 V dan arus 0,2 mA sedangkan jika dirangkai secara pararel menghasilkan tegangan 0,6 V dan arus 1,05 mA. Pada uji ketahanan dengan rangkaian seri, sel volta buah belimbing mampu menyalakan lampu LED hingga 9 hari. Sel volta ini dapat menghasilkan listrik dengan elektroda Cu dan Zn yang tergantung pada kondisi elektrolit
Copyrights © 2024