Targhib dan tarhib merupakan metode Qur’ani dalam mendidik manusia dan keduanya selalu diterapkan secara bersamaan. Targhib adalah janji terhadap kesenangan akhirat yang disertai bujukan. Sedangkan tarhib adalah ancaman melalui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah pelanggaran, kesalahan atau perbuatan dosa yang telah dilarang Allah. Hakikat metode targhib dan tarhib dalam pendidikan Islam bertujuan agar anak didik lebih terdorong untuk melakukan kebaikan, meraih prestasi yang lebih baik, sehingga ia akan lebih tekun, dan gigih dalam kegiatan pembelajaran dan juga aktifitasnya sehari-hari. Sementara hakikat tarhib adalah untuk memperbaiki tabiat dan tingkah laku anak didik untuk mendidiknya ke arah kebaikan sehingga tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dan agar bertanggung jawab atas kesalahannya. Implementasi metode targhib dan tarhib dalam pendidikan Islam setidaknya harus memperhatikan tiga teknik yaitu teknik pemberian bimbingan dam ampunan, pemberian motivasi dan peringatan dan pemberiaan anugerah dan hukuman. Metode targhib dan tarhib memiliki keistimewan karena memiliki kedudukan yang teguh, akarnya bersumber dari al-Quran. Di samping itu metode ini juga dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap jiwa anak didik untuk melakukan hal-hal yang positif dan progresif serta mampu menggugah serta mendidik perasaan rabbaniyah; perasaan khauf (takut) kepada Allah, perasaan khusyu’, perasaan cinta, perasaan harap (raja’). Namun metode ini akan memiliki kelemahan apabila dalam aplikasinya berlebihan, dan tidak proporsional seperti berlebihan dalam targhib hanya akan amembangkitkan motivasi ekstrinsik sehingga secara tidak sadar akan memudarkan motivasi intrinsik anak didik. Kadang juga dapat menimbulkan ketidakikhlasan pada diri anak didik terhadap perbuatannya. Sementara berlebihan dalam tarhib akan mengakibatkan anak didik menjadi kebal ancaman, dan tidak mapan lagi baginya.
Copyrights © 2022