Pada dasarnya siswa berkebutuhan khusus membutuhkan perlakuan yang lebih daripada siswa normal, hal ini dikarenakan mereka memiliki kekurangan pada dirinya yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menerima dan merespon apa yang guru sampaikan. Permasalahan yang ada pada artikel ini yaitu penulis ingin mengetahui pola komunikasi yang dilakukan guru di SLB Negeri Keleyan selama melakukan proses belajar mengajar pada siswa tunarungu di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan melakukan wawancara pada salah satu guru yang mengajar siswa tunarungu Tingkat sekolah dasar. Observasi dilakukan pada saat guru mengajar. Dokumentasi dilakukan pada saat observasi berlangsung. Dari hasil observasi, pola komunikasi yang diterapkan oleh guru di SLB Negeri Keleyan ini adalah pola komunikasi secara verbal dan pola komunikasi secara non verbal. Pola komunikasi tersebut diterapkan karena dianggap bisa menunjang proses pembelajaran.
Copyrights © 2024