Kajian ini dilakukan karena pemerintah mengeluarkan peraturan baru mengenai kurikulum pendidikan dan memperkenalkan kurikulum unik yang mengedepankan kemampuan dan karakter siswa.Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mempelajari penerapan kurikulum mandiri di MTSN Ogan Ilir.Penelitian ini dilakukan di Gunung Laudlatul Ulm dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara.Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil survei menunjukkan bahwa guru masih mengalami rendahnya otonomi belajar, kurangnya bahan referensi, kesenjangan akses pembelajaran, dan manajemen waktu sebagai penghambat implementasi kurikulum. Di sisi lain, permasalahan yang dihadapi sektor pendidikan adalah (1) penyiapan guru (sumber daya manusia) yang menjadi pilar penerapan kurikulum mandiri; (2) kemampuan guru dalam mendukung fasilitas teknologi berbasis digital; (3) memperluas jaringan komunikasi dan kerjasama antar satuan pendidikan dan kelompok kepentingan; (4) kesulitan dalam melaksanakan fungsi penilaian pembelajaran sebagai bagian integral pembelajaran; Penilaian pembelajaran merupakan komponen penting yang sering diabaikan sekolah dalam mencapai tujuan kurikulumnya.
Copyrights © 2024