Blongsong merupakan salah satu kain tenun khas Palembang. Daerah yang terkenal menghasilkan kain tenun ini adalah Kelurahan Tuan Kentang. Merujuk pada sejarahnya, kain tenun blongsong merupakan kain khas Palembang yang asal mulanya dibawa oleh masyarakat Pulau Jawa ke Sumatera Selatan. Oleh karena itu masyarakat lebih mengenal kain songket dibanding kain tenun blongsong yang didatangkan dari pulau Jawa. Adapun penelitian ini menerapkan metode kualitatif yang bersumber dari hasil wawancara ke pengrajin yang berada di Kelurahan Tuan Kentang. Berdasarkan dari hasil wawancara, pembuatan kain tenun blongsong dapat dikatakan cukup rumit dikarenakan proses pembuatannya yang cukup lama. Satu helai kain dapat memakan waktu sekitar satu bulan dikarenakan proses awal hingga tahap penenunan masih menggunakan alat manual. Akan tetapi pengrajin masih tetap membuat kain walaupun sampai saat ini masih banyak masyarakat Palembang yang belum mengetahui dan mengenal kain tenun blongsong sebagai kain khas Kota Palembang. Selain itu jika dilihat dari corak pada motif kain tenun blongsong, pola dan bentuknya tidak terlalu tegas, sehingga secara keseluruan motifnya tidak semenarik yang ada pada kain tenun tajung yang justru harganya lebih murah atau lebih terjangkau oleh masyarakat. Melihat dari permasalahan tersebut, maka penulis berinisiatif untuk mengembangkan motif kain tenun blongsong dengan metode stilasi, agar motif yang dihasilkan menjadi lebih estetik. Sehingga ada kesesuaian antara lamanya pengerjaan dengan hasil kain dengan motif yang lebih menarik.
Copyrights © 2024