Frontier Agribisnis (Frontbiz)
Vol 2, No 3 (2018)

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI KARET DI KECAMATAN LIMPASU KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

Purnama Sari (Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat)
Nina Budiwati (Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat)
Luki Anjardiani (Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2018

Abstract

Potensi pengembangan dari salah satu sub-sektor perkebunan, salah satunya adalah perkebunan karet tanaman ini merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi, dan memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan perekonomian rakyat. PerkebunanIkaret salah satu pekerjaan utamaIyang diusahakan kebanyakanImasyarakat diIKecamatan Limpasu. Penelitian ini bertujuan mengetahuiIpendapatanIpetani karet diIKecamatan Limpasu dan mengetahui tingkat kesejahteraan petani karet di Kecamatan Limpasu KabupatenIHulu Sungai Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel responden yang diambil berjumlah 30 sampel dengan metode proportionate random sampling. Berdasarkan hasil penelitian pendapatan yang diperoleh petani karet di Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah rata-rata sebesar Rp 18.545.336/tahun, pendapatan usahatani padi rata-rata sebesar Rp 4.459.000/tahun, dan rata-rata untuk pendapatan nonusahatani sebesar Rp 5.164.000/tahun. Kemudian untuk rata-rata pendapatan rumah tangga petani di Kecamatan Limpasu adalah Rp 28.168.336/tahun. Tingkat kesejahteraan petani di Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah berdasarkan indikator BKKBN rata-rata termasuk dalam sejahtera II sebanyak 30% dan sejahtera III sebanyak 70%. Menurut acuan dari BPS petani di katakan tidak miskin karena rata-rata pendapatan yang di terima petani diatas acuan dari BPS yaitu sebesar Rp 4.092.288/kapita/tahun. Sedangkan menurut acuan dari Bank Dunia terdapat 80% petani yang pendapatan dibawah Rp 9.651.600/kapita/tahun, sisanya 20% yang memiliki pendapatan diatas acuan Bank Dunia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petani di Kecamatan Limpasu tergolong tidak sejahtera atau miskin dan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.Kata kunci : pendapatan, tingkat kesejahteraan

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

fag

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance Social Sciences

Description

Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis ...