Frontier Agribisnis (Frontbiz)
Vol 4, No 1 (2020)

ANALISIS FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) DI KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR

Taufik Rahman (Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat)
Eka Radiah (Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat)
Artahnan Aid (Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat)



Article Info

Publish Date
01 Mar 2020

Abstract

Kopi dapat dianggap sebagai salah satu penyumbang devisa negara yang cukup potensial dan juga merupakan mata pencaharian bagi setidaknya satu setengah juta jiwa petani kopi yang tersebar di Indonesia. Untuk menambah nilai ekonomis suatu produk, maka diperlukan pengolahan agar bahan mentah mampu menjadi produk yang memiliki nilai tambah, tidak terkecuali dengan pengolahan produk kopi robusta (Coffea robusta) seperti yang dilakukan pengolah kopi di Kabupaten Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pengolahan kopi, mengetahui perbedaan pendapatan dan keuntungan dari produk kopi yang diolah, mengetahui nilai tambah dari pengolahan kopi, serta hambatan yang dihadapi pengolah kopi. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode sensus dengan jenis data berupa data primer dan data sekunder. Jumlah responden yang diambil berjumlah 6 orang pengolah kopi. Penelitian ini dilakukan di Desa Jati Baru, Kecamatan Astambul, dimana wilayah tersebut adalah satu-satunya tempat pengolahan kopi di Kabupaten Banjar. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari sampai September 2019, dimana pengambilan data pada September 2019. Berdasarkan hasil penelitian untuk mekanisme pengolahan kopi memiliki beberapa tahapan seperti sotarsi kopi biji kering, penyangraian, pendinginan, pengayakan dan pembubukan biji kopi. Kemudian untuk perbedaan pendapatan dan keuntungan dari produk kopi yang diolah, untuk rata-rata pendapatan kopi biji sangrai dalam satu bulan sebesar Rp 600.583, sedangkan untuk kopi bubuk Rp 3.976.583. Untuk rata-rata keuntungan kopi biji sangrai dalam satu bulan sebesar Rp 600.583, sedangkan untuk kopi bubuk Rp 2.056.583. Untuk nilai tambah yang diperoleh pengolahan kopi dari kopi biji kering menjadi kopi biji sangrai sebesar Rp 7.667 dan nilai tambah dari kopi biji kering menjadi kopi bubuk sebesar Rp 7.701. Selanjutnya untuk hambatan yang dihadapi oleh pengolah kopi, yaitu kurangnya modal, kurangnya bahan baku kopi robusta Pengaron dan kurangnya ilmu pengetahuan infomasi dan komunikasi.Kata kunci: nilai tambah, kopi robusta, pengolahan, pendapatan, keuntungan 

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

fag

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance Social Sciences

Description

Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis ...