Kolostrum merupakan sumber nutrisi bayi baru lahir yang disebut "emas cair" karena mengandung semua kebutuhan bayi dalam beberapa hari pertama kehidupan. Presentase kejadian jumlah bayi usia <6 bulan yang direcall, dari 3.196.303 target usia <6 bulan, terdapat 1.113.564 bayi usia <6 bulan yang mendapat ASI eksklusif atau sekitar 34,8%. Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolactin, pengeluaran ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin sehingga memerlukan tindakan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran kolostrum. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan perlakuan dan kontrol terapi pijat oksitosin selama 15 menit terhadap 1 pasien post partum dan 1 pasien diberikan kontrol di Rumah Sakit UNS dengan kriteria inklusi pasien 2 jam post partum spontan belum mengeluarkan kolostrum, bentuk payudara normal, tidak menderita penyakit sistemik, kondisi pasien baik. data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dalam bentuk studi kasus. Hasil : studi kasus ini menunjukkan bahwa pijat oksitosin untuk pasien post partum berpengaruh terhadap lamanya pengeluaran kolostrum dengan waktu 6 jam 20 menit, sedangkan pada pasien post partum dengan kontrol kolostrum keluar dalam waktu 9 jam 15 menit, ini menunjukan bahwa pijat oksitosin bisa menjadi alternatif terapi non farmakologis yang mudah dan murah untuk pengeluaran kolostrum.
Copyrights © 2024