Ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur dengan kuantitas dan kualitas yang cukup dikenal dengan istilah insomnia Kuantitas dan kualitas tidur individu semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia, hal ini terjadi karena perubahan fisik dan psikis yang dialami lanjut usia (lansia). Faktor lain yang mempengaruhi kejadian insomnia lansia adalah jenis kelamin, riwayat penyakit yang diderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan terhadap kejadian insomnia pada lansia. Data yang digunakan data primer, dengan sampel 100 lansia yang berusia ? 60 tahun. Teknik pengambilan data dilakukan secara Proporsional Random Sampling, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil dari penelitian diperoleh faktor riwayat penyakit berhubungan dengan kejadian insomnia (p=0,021), lansia dengan riwayat penyakit kronis cenderung 7 kali beresiko mengalami insomnia dibandingkan lansia yang memiliki penyakit akut dengan nilai OR=7,188. Faktor usia berhubungan dengan kejadian insomnia (p=0,034), lansia dengan kategori old (60-74 tahun) 7 - 8 kali cenderung beresiko mengalami insomnia dibandingkan lansia dengan kategori elderly (75-90 tahun) dengan nilai OR=7,5. Faktor jenis kelamin berhubungan dengan kejadian insomnia (p=0,017) dan nilai OR=3,835 dimana lansia dengan jenis kelamin pria cenderung 4 kali lebih beresiko mengalami insomnia dibandingkan lansia wanita
Copyrights © 2024