Semenjak travel warning akibat pandemi Coronavirus disease 2019 dikeluarkan, pelaku usaha dalam klaster pariwisata di Pulau Lombok mengalami pasang surut bisnis. Pasca masa pandemi ini jumlah kunjungan wisatawan belum mencapai target. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi makna yang dirasakan dan pola perilaku pelaku usaha dalam klaster pariwisata di Pulau Lombok melalui tindakan persistensi dari pandemi yang menyebabkan travel warning. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif-fenomenologi dengan sampel secara acak diambil dari berbagai jenis usaha dalam klaster pariwisata dan dianalisis melalui pengkodean data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persistensi bisa dilakukan jika bersamaan dengan resiliensi. Setelah resiliensi, pelaku usaha dapat secara seragam melakukan persistensi dengan menerapkan media digital untuk menawarkan jasa pariwisata baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini dapat menjadi dasar referensi dan rekomendasi bagi para pelaku usaha klaster pariwisata di Lombok untuk menjadikan media digital sebagai alat pemasaran utama.
Copyrights © 2023