Remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia defisiensi zat besi. Ketidakpatuhan remaja putri mengkonsumsi Tablet Tambah Darah menjadi penghambat pencapaian program pemerintah mengenai pemberian Tablet Tambah Darah. Remaja perempuan berisiko lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan remaja laki – laki karena perempuan mengalami menstruasi setiap bulan yang menyebabkan kehilangan zat besi sekitar 1,4 mg per hari selama menstruasi. Berdasarkan hal ini, wanita sangat berisiko terkena defisiensi besi dan ADB (Anemia Defisiensi Besi). ADB dapat menimbulkan intelligence quotient (IQ) rendah, penurunann kemampuan belajar dan penurunan angka pertumbuhan pada anak. Pemerintah mengharapkan melalui program pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri dapat menekan angka remaja putri yang mengalami anemia. Faktor utama unuk dapat terlaksananya program tersebut, yaitu kepatuhan remaja putri mengkonsumsi Tablet Tambah Darah. Kepatuhan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengetahuan dapat merubah sikap dan prilaku seseorang. Masih banyak remaja putri yang tidak patuh mengkonsumsi Tablet Tambah Darah karena beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi secara umum tentang anemia pada remaja putri serta pentingnya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah guna pencegahan dari anemia pada remaja. Metode dalam pengabdian ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hasil kegiatan mendapatkan sambutan yang hangat dan dukungan yang sangat baik dari para peserta terlihat dari semangat mendengarkan dan mengikuti kegiatan hingga akhir acara. Diharapkan kepada peserta dapat mengkonsumsi Tablet Tambah Darah yang diberikan secara berkelanjutan untuk mencegah terjadinya anemia.
Copyrights © 2021