Remaja merupakan bagian dari penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai 37% dari total keseluruhan penduduk yakni sekitar 237,6 juta orang. Hal ini dapat dijadikan aset kesehatan yang besar karena pada remaja mengalami perubahan fisik, psikis hingga kematangan organ reproduksi. Masalah kesehatan reproduksi wanita memiliki resiko 33% kali lebih besar daripada reproduksi pria yang hanya sebesar 12,3% (WHO). Masalah reprouduksi yang paling di temukan pada masa remaja adalah adalah keputihan. Meskipun keputihan bersifat fisiologis, namun harus tetap di waspadai karena jika tidak mendapat perawatan khusus maka keputihan akan menjadi patologis. Artinya , bahwa masalah tersebut menjadi serius karena akan berdampak pada fungsi reproduksi bagi wanita yaitu salah satuya fungsi untuk kehamilan pada masa dewasa nya nanti. Salah satu upaya mencegah keputihan adalah dengan menjaga kebersihan alat reproduksi eksternal wanita , yang dikenal dengan vulva hygiene. Terutama pada saat menstrusi, wanita dianjurkan mengghunakaan pembalut yang baik, seperti yang mengandung daya serap tinggi dan tidak menimbulakn alergi. Persoalan lain yang ditimbulkan akibat penggunaan pembalut adalah limbah yang dihasilkan oleh pembalut. Oleh Karena itu perlu juga kita mengingatkan untuk wanita pengguna pembalut agar lebih bijaksana, baik dalam memilih pembalut maupun limbahnya, agar tetap terjaga bumi yang hijau. Metode yang akan digunakan adalah menggunakan teknik pendidikan kesehatan dalam bentuk penyuluhan kepada santri remaja putri yang ada di pesantren Ma’had Muhammad Saman Desa Telaga Sari Kec. Sunggal Deli Serdang. Adapun media yang digunakan adalah menggunakan Infokus dan laptop.
Copyrights © 2020