Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN RUPTUR PERINEUM Safitri, Mey Elisa
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.144

Abstract

Ruptur perineum disebabkan paritas, jarak kelahiran, berat badan bayi, pimpinan persalinan, ekstaksi vakum, trauma alat dan episiotomi.(WHO) tahun 2014, terdapat 210 juta wanita hamil, dan 130 juta kelahiran di seluruh dunia dari jumlah tersebut, diperkirakan sebanyak 558.000 ibu meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik (umur dan paritas) ibu bersalin dengan ruptur perineum. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data diambil dengan menggunakan data sekunder, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 60 orang, dengan menggunakan total populasi dimana seluruh populasi menjadi sampel. Dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% memperlihatkan bahwa nilai signifikan probabilitas (Asym Sig), uji chi-square menunjukan a=0,012 untuk umur, a=0,002 untuk paritas yang berarti lebih kecil dari X-Value (0,05). Hasil penelitian ini yaitu ada hubungan karakteristik (umur dan paritas) ibu bersalin dengan ruptur perineum di Kliik Nurma Medan Periode 2015-2017.
The Effect of Protein High Diet Consumption on Wound Healing in Mother Post Sectio Caesarea in The Breath Space RSUD Kota Langsa Provinsi NAD in 2017 Safitri, Mey Elisa
Proceeding - Sari Mutiara Indonesia International Conference on Health Vol 1 No 1 (2018): Sari Mutiara Indonesia International Conference on Health
Publisher : Sari Mutiara Indonesia University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.223 KB)

Abstract

Childbirth at caesarean section is not an operation that is feared by many women today. Sectio caesarea is a way of giving birth to the fetus by making an incision in the uterine wall through the front wall of the abdomen. One of the factors of wound healing is the fulfillment of nutrients, especially protein. The purpose of this study was to determine the effect of consumption of high protein diet on wound healing in post sectio caesarea mothers in the postpartum room of Langsa City Hospital, NAD Province in 2017. This study uses a quasi-experimental study design, dividing respondents into 2, namely the intervention group and the control group. The population in this study were all patients post sectio caesarea in the postpartum room of Langsa City Hospital as many as 30 respondents. Samples were taken using consecutive sampling using checklists and questionnaires. The results of the study were analyzed using bivariate analysis with test normality and homogeneity and test nonparametric. From the results of the study it is known that from 30 respondents there were 15 respondents (30%) in the intervention group recovered, while there were 8 respondents (26.6%) recovered, while there were 7 respondents (23.3%) did not recover. The results of the t- Independent test analysis show p value = 0.004 < α. Based on the results of the study and discussion, it can be concluded that there is an effect of high protein diit on wound healing in mothers post sectio caesarea . It is recommended that patients pay more attention to the intake of nutritious foods for healing wounds, especially those with high protein content, so that they can improve body cells that are injured due to surgery more quickly by consuming cork fish.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN HIV DI PUSKESMAS IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2020 Fauziani Fauziani; Thomson Nadapdap; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1461

Abstract

Berdasarkan data WHO tahun 2019, sejak awal epidemi, 75 juta orang telah terinfeksi virus HIV dan sekitar 32 juta orang telah meninggal terkait penyakit HIV. Di wilayah kerja Puskesmas Idi Rayeuk didapatkan 1.003 kunjungan antenatal namun tidak diperoleh data yang melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam pemeriksaan HIV di Puskesmas Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat survey analitik dengan desain rancangan penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 287 orang, dengan rumus Slovin diambil sampel sebanyak 74 orang. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan untuk multivariat menggunakan multiple logistic regression dengan tingkat kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil penelitian menunjukkan hasil uji chi-square menunjukkan variabel pengetahuan (p=0,036), pekerjaan (p=0,012), sikap (p=0,011), dukungan suami (p=0,031), dukungan petugas kesehatan (p=0,014), dan sarana dan prasarana dengan (p=0,036. Hasil uji multivariat, variabel pekerjaan p=0,009, dan Exp (B) 29,359 artinya responden yang memiliki pekerjaan berpeluang 29 kali lebih besar dalam pelaksanaan pemeriksaan HIV dibandingkan responden yang tidak memiliki pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan, pekerjaan, sikap, dukungan suami dukungan petugas kesehatan dan sarana prasarana. Faktor yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah pekerjaan. Hendaknya sosialisasi yang lebih luas tentang bahaya jika ibu terkena HIV/AIDS yang berdampak pada kelangsungan hidup ibu dan bayi lebih dimaksimalkan. Tidak Hanya kepada ibu hamil tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat. Kata Kunci    :           Ibu Hamil, VCT, Pemeriksaan HIV/AIDS
ANALISIS PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA MAHASISWI PENGHUNI KOS DI KELURAHAN BANDAR SELAMAT KOTA MEDAN TAHUN 2020 Nailurrahmah Nailurrahmah; Mangatas Silaen; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1460

Abstract

Seks berisiko berdampak buruk bagi masa depan seorang mahasiswi. WHO tahun 2019 mencatat 16 juta kehamilan terjadi setiap tahunnya pada remaja dan 95% terjadi di negara berkembang termasuk indonesia. Sedangkan kasus IMS tersebar di seluruh dunia dengan angka 132 juta kasus baru dan rata-rata terjadi pada usia 15-27 tahun. Tujuan penelitian ini uUntuk menganalisis perilaku seks berisiko pada mahasiswi penghuni kos di Kelurahan Bandar Selamat tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang kos di Kelurahan Bandar Selamat sebanyak 911 orang, dan diambil sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow didapati 90 orang. Data yang digunakan primer dan diuji dengan uji Chi-Square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko mahasiswi penghuni kos yaitu faktor peran lingkungan tempat tinggal (p=0,036), peran teman sebaya (p=0,002), dan peran keluarga (p=0,000). Faktor yang tidak berhubungan yaitu pengetahuan (p=0,093), sikap (p=0,132), kepercayaan diri (p=0,094) penggunaan sosial media (p=1,000). Faktor paling dominan berhubungan dengan perilaku seks berisiko adalah peran keluarga dengan nilai Exp(B)/OR = 16,265 artinya responden yang menyatakan peran keluarga negatif, berpeluang melakukan perilaku seksual berisiko sebesar 16,2 kali lebih tinggi dibandingkan responden yang menyatakan peran keluarga positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran keluarga sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seksual berisiko. Orang tua yang anaknya kos, agar mengawasi dengan menanyakan keadaan/kondisi anaknya selama tinggal di kos, menanyakan aktivitas belajarnya dan memberikan batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anaknya selama tinggal di kos terutama batasan tentang pacaran. Kata Kunci    : Perilaku, Seksual Berisiko, Mahasiswi Penghuni Kos
ANALISIS KOMPETENSI LULUSAN DIPLOMA III KEBIDANAN UNIVERSITAS ALMUSLIM TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDER DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2020 Herrywati Tambunan; Razia Begum Suroyo; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1750

Abstract

ABSTRAKProgram Studi D III Kebidanan merupakan suatu unit pelaksana teknis di bidang kesehatan yang mencetak lulusan tenaga bidan, bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang berkualitas yaitu tenaga bidan yang kompeten, profesional yang mampu menerapkan dan melaksanakan tugas dan wewenangnya di masyarakat, ini merupakan profil atau output sebuah institusi pendidikan Diploma III Kebidanan. Salah satu pencapaian profil tersebut melalui kepuasan stakeholder dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menentukan mutu institusi pendidikan.  Tujuan penelitian untuk menganalisis kompetensi lulusan bidan Diploma III Kebidanan Almuslim terhadap kepuasan stakeholder di Kabupaten  Bireuen.Jenis penelitian ini menggunakan mixed methods yaitu memadukan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif, pupulasi berjumlah 31 orang stakeholder dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan koesioner dan juga wawancara langsung. Penelitian kuantitatif dianalisa menggunakan analisa bivariat dengan uji person chi-square dan multivariat menggunakan analisis regresi logistik berganda. Hasil penelitian kuantitatif analisis bivariat menunjukan ada hubungan pengetahuan dengan nilai p-value 0,041, keterampilan dengan nilai p-value 0,014 sikap  dengan nilai p-value 0,003 dengan kepuasan stakeholder, dan untuk analisa multivariat yang paling berpengaruh dengan kepuasan stakeholder adalah sikap dengan nilai p-value 0,025. Hasil penelitian kualitatif lulusan bidan D III Kebidanan Almuslim sudah baik, namun ada sebahagian yang kurang disiplin, kurang rasa percaya diri dan alumni perlu pengembangan diri.Kesimpulan bahwa yang paling berpengaruh adala sikap, disarankan agar stakeholder melakukan penilaian berkelanjutan untuk mengevaluasi lulusan supaya menjadi masukan bagi institusi sehingga lebih meningkatkan kualiatas pembelajaran guna pencapain profil lulusan. Kata Kunci: kompetensi, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepuasan stakeholder
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Buku KIA di Puskesmas Namu Ukur Rina Hanum; Mey Elisa Safitri
Jurnal Bidan Komunitas Vol 1, No 3 (2018): Edisi September
Publisher : Departemen Kebidanan, vFakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.852 KB) | DOI: 10.33085/jbk.v1i3.3968

Abstract

Pendahuluan: Tingginya angka kematian ibu membuat adanya keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 284/MENKES/SK/III/2004 tentang  Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanyagangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak. Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pemanfaatan buku KIA di Puskesmas Namu Ukur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 548 ibu yang memiliki balita,, sampel diperkecil menggunakan rumus slovin sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 84 Ibu hamil. Pengumpulan data diambil dari primer, sekunder, dan tersier. Analisis data menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat mengguakan uji chi-squre pada tingkat kepercayaan 95%.  Hasil: Hasil uji statistic didapatkan nilai p = 0,001 pada variabel pengetahuan, nilai p = 0,017 pada variabel sikap dimana p α (0,05). Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pemanfaatan buku KIA di Puskesmas Namu Ukur. Disarankan kepada Puskesmas Namu Ukur, khususnya bidan untuk dapat meningkatkan dukungannya dalam pemeriksaan ANC dan memberikan informasi dan penyuluhan kepada ibu hamil tentang frekuensi pemeriksaan kehamilan, dan memberitahu manfaat dari buku KIA sehingga ibu hamil memnfaatkan buku KIA mulai kehamilan hingga pemeriksaan balita.
Utilization Of Katuk Leaf Extract In The Production Of Breast Milk For Successful Breastfeeding Mey Elisa Safitri; Elvi Era Liesmayani
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i1.5790

Abstract

Latar Belakang : Produksi ASI yang tidak mencukupi merupakan keluhan yang sering diutarakan oleh ibu terutama minggu pertama nifas dan mengenai sekitar 50-80% wanita hamil. Banyak sekali obat-obatan yang ditawarkan kepada mereka untuk mengurangi keluhan tersebut, Salah satu cara yang dapat meningkatkan kuantitas ASI adalah dengan mengkonsumsi makanan laktogenik yang mempunyai efek laktagogum, yang salah satunya adalah daun Katuk, yang diduga dapat menambah produksiASI. Namun masalah yang masih di temukan di masyarakat, terutama pada ibu menyusui adalah adanya keluhan ibu menyusui bahwa volume ASI yang keluar saat menyusui tidak banyak. Oleh karenn itu peneliti tertarik untuk meneliti daun Katuk sebagai solusi untuk memperbanyak volume ASI.Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh manfaat pemberian ekstrak daun Katuk terhadap produksi ASI dalam keberhasilan menyusui pada ibu postpartum di Klinik Rosni tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode quasy experimental design, dengan menggunakan jenis Posttest-Only Control Design yaitu terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda, memakai statistik t-test.Hasil sebagian besar atau 57,14 % pada kelompok kontrol pengeluaran ASI 3 hari setelah persalinan, dan sebagian besar atau 71,4 % pada kelompok perlakuan pengeluaran ASI pada hari ke 2. Dari uji statistik t- test diperoleh hasil tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemberian ekstrak daun Katuk terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas dengan nilai p = 0,93 (p>0,05).Kesimpulan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemberian ekstrak daun Katuk terhadap kelancaran ASI pada ibu nifasSaran pada ibu nifas agar sering mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung laktogenum serta tablet ferum untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI pada ibu nifas. Kata Kunci Ekstrak Daun Katuk, Keberhasilan Menyusui, Produksi ASI ABSTRACT Background: Insufficient breast milk production is a complaint that is often expressed by mothers, especially during the first week of postpartum and it affects about 50-80% of pregnant women. Many medicines are offered to them to reduce these complaints. One way to increase the quantity of breast milk is by consuming lactogenic foods that have a laktagogum effect, one of which is Katuk leaf, which is thought to increase milk production. However, the problem that is still found in the community, especially for breastfeeding mothers, is that there are complaints from breastfeeding mothers that the volume of milk that comes out when breastfeeding is not significant. Therefore, researchers are interested in examining Katuk leaf as a solution to increase the volume of breast milk.The study aimed to analyze the effect of giving Katuk leaf extract on breast milk production to succeed the breastfeeding in post-partum mothers at the Rosni Clinic in 2019. The method used in this study was a quasi-experimental design method, using the Posttest-Only Control Design namely, two groups were selected randomly (R). The first group was given treatment (X), and the other group was not. The group that was given the treatment was called the experimental group, and the group that was not treated was called the control group. In this study, the effect of treatment was analyzed by differential tests, using a statistical t-test. This study showed that most of the respondents (57.14%) in the control group had breast milk production 3 days after delivery, and most of the respondents (71.4%) in the treatment group had breast milk production on day 2. From the statistical test, t-test, there  was no significant effect in giving Katuk leaf extract to smooth  breast milk production in postpartum mothers with p value = 0.93 (p>0.05).The conclusion of this study is that there is no significant effect of giving Katuk leaf extract on the smoothness of breast milk in postpartum mothers.The suggestion is that postpartum mothers often consume nutritious foods containing lactogenum and ferum tablets to help facilitate breast milk production in postpartum mothers. Keywords: Breast Milk Production, Breastfeeding, Katuk Leaf Extract 
Factors Affecting the Action of Mothers to Massage in Infants at BPM Talitha In 2021 Rina Hanum; Mey Elisa Safitri
International Journal of Cultural and Social Science Vol. 2 No. 2 (2021): June
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.625 KB) | DOI: 10.53806/ijcss.v2i2.139

Abstract

Data from BPM Talitha that the number of mothers who have babies 0-12 months as many as 32 people. The number of babies born with low birth weight (LBW) has increased over the last 2 years. In 2014 the number of babies born with underweight was 7 people, while in 2015 it increased to 10 people, and some babies were rarely given baby massage since birth. The purpose of this study was to determine the factors that influence mothers to massage their babies. This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach. The research was conducted at BPM Talitha, Deli Serdang Regency. The total population is 32 people, and all of them are used as samples. Data were analyzed by univariate and bivariate using Chi-Square test. The results showed that the mother's knowledge was sufficient for 15 (46.9%) respondents, 18 (62.5%) negative attitudes, 20 (59.4%) respondents lacked support from health workers. The factors that influence mothers to massage their babies at BPM Talitha are knowledge (p = 0.005), attitude (p = 0.003), support from health workers (p = 0.004). It is hoped that health workers will provide health education about the benefits and advantages of doing baby massage to mothers at BPM Talitha so that mothers' knowledge and attitudes become more positive.
Factors Affecting the Action of Mothers to Massage in Infants at BPM Talitha Rina Hanum; Mey Elisa Safitri
International Archives of Medical Sciences and Public Health Vol. 2 No. 2 (2021):
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data from BPM Talitha that the number of mothers who have babies 0-12 months as many as 32 people. The number of babies born with low birth weight (LBW) has increased over the last 2 years. In 2014 the number of babies born with underweight was 7 people, while in the factors that influence mothers to massage their babies. This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach. The research was conducted at BPM Talitha, Deli Serdang Regency. The total population is 32 people, and all of them are used as samples. Data were analyzed by univariate and bivariate using Chi- Square test. The results showed that the mother's knowledge was sufficient for 15 (46.9%) respondents, 18 (62.5%) negative attitudes, 20 (59.4%) respondents lacked support from health workers. The factors that influence mothers to massage their babies at BPM Talitha are knowledge (p = 0.005), attitude (p = 0.003), support from health workers (p = 0.004). It is hoped that health workers will provide health education about the benefits and advantages of doing baby massage to mothers at BPM Talitha so that mothers' knowledge and attitudes become more positive
Factors Affecting the Action of Mothers to Massage in Infants at BPM Talitha Rina Hanum; Mey Elisa Safitri
International Archives of Medical Sciences and Public Health Vol. 2 No. 2 (2021):
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.251 KB)

Abstract

Data from BPM Talitha that the number of mothers who have babies 0-12 months as many as 32 people. The number of babies born with low birth weight (LBW) has increased over the last 2 years. In 2014 the number of babies born with underweight was 7 people, while in the factors that influence mothers to massage their babies. This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach. The research was conducted at BPM Talitha, Deli Serdang Regency. The total population is 32 people, and all of them are used as samples. Data were analyzed by univariate and bivariate using Chi- Square test. The results showed that the mother's knowledge was sufficient for 15 (46.9%) respondents, 18 (62.5%) negative attitudes, 20 (59.4%) respondents lacked support from health workers. The factors that influence mothers to massage their babies at BPM Talitha are knowledge (p = 0.005), attitude (p = 0.003), support from health workers (p = 0.004). It is hoped that health workers will provide health education about the benefits and advantages of doing baby massage to mothers at BPM Talitha so that mothers' knowledge and attitudes become more positive