Bea Cukai Langsa merupakan sebuah instansi yang bertugas melaksanakan pengawasan dan pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan tiap harinya, para karyawan kantor menggunakan komputer untuk membantu pekerjaan mereka. Setelah dilakukan observasi terhadap 15 orang karyawan merasakan keluhan nyeri pada bagian leher, bahu, punggung, dan pinggang (Musculoskeletal Disorders) Tujuan penelitian Menentukan tingkat risiko postur kerja yang dialami karyawan saat bekerja didepan komputer dan merancang fasilitas kerja untuk perbaikan fasilitas kerja. Metode yang digunakan yaitu ROSA untuk mengukur risiko yang berkaitan dengan penggunaan komputer, antropometri untuk dimensi tubuh, persentil untuk menentukan ukuran rancangan, dan simulasi catia untuk pengaplikasian hasil rancangan, dan perancangan fasilitas kerja menggunakan pendekatan antropometri. Hasil dan pembahasan terdapat 4 karyawan memiliki skor 8, 6 karyawan memiliki skor 7, 4 karyawan memiliki skor 6 artinya berisiko dan 1 karyawan memiliki skor 5 artinya tidak berbahaya. Ada 7 dimensi yang dipergunakan untuk perancangan kursi yaitu Tinggi Lutut, Pantat Poplitieal, Lebar Pinggul, Tinggi Duduk Tegak, Lebar Bahu, Tinggi Siku Duduk, Panjang Lengan Bawah dan 3 dimensi untuk perancangan meja yaitu Tinggi Siku Duduk, Jangkauan Tangan, Rentang Tangan Siku. Seluruh perhitungan mengunakan persentil 50 dengan beberapa alasan, dikarenakan hasil uji keseragaman data hampir semua seragam. Kesimpulan, tingkat risiko yang dialami 15 karyawan disebabkan dari postur duduk yang berisiko dan kurangnya kesadaran penggunaan fasilitas yang benar, maka dibutuhkan perbaikan postur kerja yang diantaranya yaitu merancang ulang kursi dan meja dengan spesifikasi ukuran dimensi tubuh karyawan menggunakan persentil 50.
Copyrights © 2024