Penelitian dilatarbelakangi oleh fenomena efikasi diri siswa SMA Negeri 50 Jakarta yang cenderung masih rendah dan kurang yakin dapat menuntaskan tugas sekolah dan merasa ragu ketika harus berbicara atau mempresentasikan materi di depan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok mempengaruhi tingkat efikasi diri siswa di Kelas XI SMA Negeri 50 Jakarta. Desain pre-eksperimen adalah metodologi penelitian yang digunakan. 30 item pernyataan dari kuesioner digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Populasi penelitian ini melibatkan 34 siswa, dan teknik purposive sampling digunakan untuk memilih sampel dengan kriteria yaitu mencakup siswa laki-laki dan perempuan yang umumnya kurang yakin dapat menuntaskan tugas sekolah dan merasa ragu ketika harus berbicara atau mempresentasikan materi di depan kelas. Responden yang dijadikan sampel penelitian berjumlah 10 siswa. Kuesioner skala Likert berfungsi sebagai alat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima, sedangkan hipotesis nol (Ho) ditolak. Hasil pretest dan posttest menunjukkan perbedaan yang signifikan, dengan tingkat signifikansi 0,01 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata Efikasi Diri siswa setelah mengikuti Bimbingan Kelompok. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tingkat efikasi diri siswa meningkat setelah mendapatkan layanan Bimbingan Kelompok.
Copyrights © 2024