Pemerataan akses pendidikan masih menjadi fokus bagi Pemerintah Indonesia. Masalah ini tidak hanya menimpa warga negara di dalam negeri, namun juga warga negara Indonesia yang berada di luar negeri. Terdapat sejumlah besar anak-anak dari Pekerja Migran Indonesia ilegal di Malaysia tidak mendapatkan pendidikan layak karena keterbatasan dokumen izin tinggal dan permasalahan pencatatan sipil. Banyak dari mereka yang tidak memiliki rasa nasionalisme dan toleransi. Menanggapi permasalahan yang begitu kompleks, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan INTI International University mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Proyek Kemanusiaan yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa Indonesia. Kegiatan ini berfokus pada upaya penyelenggaraan pendidikan informal, terutama Pendidikan Pancasila dan nasionalisme menggunakan metode Participatory Action Research di Sanggar Bimbingan Sentul, Kuala Lumpur dengan sasaran peserta didik kejar paket A (setara sekolah dasar). Pendidikan diberikan melalui media interaktif seperti video singkat dan puzzle sederhana yang diobservasi langsung setiap harinya. Hasil kegiatan menunjukkan penggunaan media interaktif seperti video dan puzzle mempermudah peserta memahami materi yang diberikan. Selain itu, terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap sikap nasionalisme, dasar-dasar Negara Indonesia, dan sikap toleransi.
Copyrights © 2024