Kelimpahan ikan di perairan sangat dipengaruhi oleh sifat bio-fisik perairan Aceh yang dinamis. Hal ini terkait dengan fenomena oseanografi yang turut berperan dalam pertumbuhan ekosistem pesisir. Untuk keperluan ini, teknologi remote sensing (penginderaan jauh) dapat dimanfaatkan dalam memetakan informasi lingkungan seperti suhu permukaan laut, klorofil-a dan arus permukaan laut secara spasial maupun multi temporal. Pengukuran lapangan (in-situ) diperlukan untuk verifikasi potensial fishing ground. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan interpretasi citra remote sensing dengan mengkombinasikan citra suhu permukaan laut, sebaran klorofil-a dan arus permukaan laut untuk penentuan potensi fishing ground di laut Utara Aceh. Klorofil-a didapat dari hasil pengamtan Sea-Wide Field Sensor (SeaWIFS), suhu permukaan laut didapat dari pengamatan sensor Moderate Imaging Spectroradiometer (MODIS) pengolahan citra menggunakan software SeaDAS. Arus didapat dari pengamatan langsung di lapangan dan menggunakan software Hansoom. Persamaan regresi digunakan untuk analisa nilai persentase SPL dan klorofil-a data in-situ. Hasil penelitian menunjukkan 90 – 100 % SPL berkorelasi dengan data in-situ dan 20 – 70 % sebaran klorofil-a berkorelasi dengan data in-situ. Konsentrasi klorofil-a, SPL dan arus permukaan laut mempunyai hubungan positif pada data in-situ potensi fishing ground.
Copyrights © 2022