Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan kuantitas minyak biji alpukat. Minyak biji alpukat adalah minyak nabati yang berasal dari biji alpukat dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel. Biji alpukat tidak hanya mengandung antara 15-20% minyak, tetapi juga memiliki sejumlah sifat biologis, termasuk sifat antioksidan, larvasida, fungisida, hipolipidemik, amoebisidal, dan giardisidal. Hasil yang diinginkan dalam penelitian ini adalah bahwa minyak biji alpukat tersebut dapat dijadikan minyak dalam pembuatan biodiesel dengan melihat kualitas dan kuantitas minyak seperti %randemene, densitas, viskositas, kadar air, kadar ALB dan komposisi minyak biji alpukat. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, tetapi belum pernah dilakukan dengan penambahan variasi dari pelarut n-heksana dan waktu ekstraksi. Pembuatan minyak ini menggunakan metode ekstraksi soxhletasi dengan pelarut n-heksana. Dengan variasi volume pelarut n-heksana (150,200, 250, 300 dan 350 ml) dan waktu ekstraksi (180, 210, 240, 270 dan 300 menit) pada temperature 60oC. Setelah itu hasil ekstraksi minyak tersebut dipisahkan antara minyak dan pelarut n-heksana dengan metode distilasi pada temperatur 70oC sampai pelarut n-heksana tidak menetes. Hasil distilasi tersebut kemudian dianalisa %randemen, densitas, viskositas, kadar air, kadar FFA dan uji komposisi atau kandungan minyak dengan meetode GC-MS. Dengan hasil rata-rata % randemen yaitu 18,0907%, densitas 0.6923 gr/ml, viskositas 1,20966 cSt, nilai kadar air 0,1336%, nilai kadar ALB 0,1776% dan hasil uji GC-MS menunjukkan bahwa mengandung asam palmitat atau senyawa asam n-heksadekanoat selama 32,689 menit. Pada penelitian ini, minyak biji alpukat dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku biodiesel.
Copyrights © 2024