Prevalensi stunting mengalami pengingkatan sebesar 5,1% dari tahun 2016 sebesar 25,5% menjadi 30,6% pada tahun 2017. Angka kejadian stunting pada balita di Indonesia masih tinggi berdasarkan hasil riset (RISKESDAS) Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 30,8% balita mengalami stunting. Metode Pengabdian dilakukan dengan penyuluhan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan Tanya jawab serta demonstrasi isi piringku terhadap kelompok sasaran dengan tujuan untuk mencegah terjadinya stunting pada balita, selanjutnya membentuk kelompok ibu siaga stunting di desa penyengat olak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat meningkatnya pengetahuan kelompok sasaran menjadi pengetahuan baik yaitu kurang baik sebanyak 25 orang (62,5% ) dan pengetahuan baik sebanyak 15 orang, (37,5%) dan setelah diberikan penyuluhan pengetahuan sasaran menjadi meningkat yaitu kategori baik sebanyak 31 orang (77,5%) dan terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 3,18%. Kesimpulan dari kegiatan pengabmas ini adalah Pengetahuan mitra sasaran sebelum diberikan penyuluhan adalah dengan kategori rendah dan menjadi meningkat setelah diberikan penyuluhan menjadi kategori baik tentang pencegahan stunting di desa penyengat olak Kecamatan Jambi luar kota tahun 2023. Terbentuknya ibu siaga stunting Pada Keluarga Sebagai Pencegahan Stunting di Desa Penyengat Olak. Diharapkan kepada ibu hamil, ibu balita dan kader agar dapat melakukan pencegahan stunting di desa Penyengat Olak.
Copyrights © 2024