<![CDATA[Masjid mempunyai peran penting dalam membina masyarakat khususnya umat Islam. Oleh karena itu diperlukan adanya lembaga yang mempunyai keahlian dalam pengelolaan masjid yaitu BKM (Badan Kemakmuran Masjid). Salah satu aspek yang diperlukan dalam pengelolaan masjid adalah pimpinan BKM masjid Istiqomah. Kita memerlukan pemimpin-pemimpin yang mempunyai kemampuan mengelola masjid melalui pengelolaannya dan cara membina masyarakat sehingga mampu menciptakan masyarakat yang sejahtera, aman, dan damai. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk memilih ketua yang akan bertindak sebagai pimpinan lembaga BKM masjid Istiqomah. Metode SMART digunakan untuk membangun sistem pendukung keputusan karena proses pengambilan keputusan bersifat fleksibel dan tentunya keluaran akhir sesuai perhitungan metode SMART akan menghasilkan keluaran solusi yang terbaik. Kriteria dan bobot yang digunakan adalah Kepemimpinan (C1) dengan bobot 30, Sociability (C2) dengan bobot 25, Mampu menjadi pendeta (C3) dengan bobot 25, Umur (C4) dengan bobot 10, dan Tinggal disekitar masjid dengan bobot 10. Kemudian alternatif yang memuat nama-nama yang mendaftar sebagai calon ketua lembaga BKM di masjid istiqomah. Hasil yang diperoleh adalah Hendra Saleh Panggabean diangkat menjadi ketua BKM karena menduduki peringkat pertama penilaian sistem dengan nilai akhir 8,00 dan Ridwan Ahmad menjadi wakil ketua karena menduduki peringkat kedua penilaian sistem dengan nilai akhir 5,50 . Dari hasil penelitian ini dibuatlah sistem pendukung keputusan dengan metode SMART yang berguna untuk memilih ketua untuk memimpin lembaga BKM di Masjid Istiqomah.]]>
Copyrights © 2024
