Minyak gaharu adalah atsiri yang digunakan dalam bidang kosmetik, farmasi, dan pewangi yang berkontribusi sebanyak 20% ekspor minyak gaharu dunia. Tujuan penelitian adalah melihat pengaruh pretreatment dengan fermentasi terhadap nilai rendemen ekstraksi kayu gaharu. Pretreatment sebelum maserasi dengan cara fermentasi menggunakan Rhizopus sp. selama 1, 2 dan 3 hari. Maserasi kemudian dilanjutkan menggunakan waktu dan pelarut terbaik. Pelarut yang digunakan adalah etanol, metanol, n-heksan, dan etil asetat dengan waktu maserasi 1, 2, dan 3 jam. Analisis senyawa minyak kayu gaharu menggunakan GCMS. Berdasarkan nilai rendemen bahwa pelarut terbaik adalah etanol dan waktu maserasi 2 jam yang digunakan untuk ekstraksi dengan pretreatment fermentasi. Durasi fermentasi terbaik yaitu 2 hari dengan komposisi 1:11, menghasilkan nilai rendemen 4,18±0,1254% setelah maserasi menggunakan pelarut etanol selama 2 jam. Karakterisasi GCMS menjelaskan perubahan senyawa dan pembentukan senyawa, asam 1,3-Benzoxazole-5-carboxylic yang sebelum fermentasi 39,84% dan setelah fermentasi menjadi 5,79%. Senyawa lainnya adalah 4-Hydroxy-2-butanon yang tidak ada sebelum fermentasi, namun muncul setelah fermentasi sebesar 46,82%. Jumlah senyawa setelah fermentasi meningkat menjadi 78, dibandingkan sebelum fermentasi, hasil tersebut menjelaskan bahwa kualitas minyak gaharu meningkat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023