Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENENTUAN RASIO REFLUKS OPTIMUM BERDASARKAN KONDISI UMPAN YANG DIGUNAKAN PADA KOLOM DISTILASI Harmiwati NH; Randi Sonata Weri
JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI INDSUTRI (SAINTI) Vol 15, No 2 (2018): VOL 15 NO 2 DESEMBER 2018
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.088 KB)

Abstract

Calculation of reflux ratio based on flow rate and feed conditions can theoretically determine the optimum reflux ratio used during the distillation process in Section 107. Using the optimum reflux ratio will help the distillation process run well and efficiently. Based on the description of the background above, this study aims to determine the optimum reflux ratio based on the condition of the feed used in distillation. Based on research conducted at PT Ecogreen Oleochemicals Batam, it can be concluded that the reflux ratio is influenced by the feed flow rate, and the composition of the feed on the distillation apparatus. By using feed flow rate data on the 18th, d. September 22, 2018 is calculated so that the optimum value of reflux ratio is 1.3027, 1.3426, 1.4685, 1.3084, and 1.334.
Ekstraksi minyak atsiri kayu gaharu (Aquilaria malaccensis Lam.) dengan pretreatment fermentasi menggunakan Rhizopus sp. Hasnah Ulia; Harmiwati NH; Jerry Jerry; Enny Nurmalasari
Jurnal Litbang Industri Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v13i2.7919.129-135

Abstract

Minyak gaharu adalah atsiri yang digunakan dalam bidang kosmetik, farmasi, dan pewangi yang berkontribusi sebanyak 20% ekspor minyak gaharu dunia. Tujuan penelitian adalah melihat pengaruh pretreatment dengan fermentasi terhadap nilai rendemen ekstraksi kayu gaharu. Pretreatment sebelum maserasi dengan cara fermentasi menggunakan Rhizopus sp. selama 1, 2 dan 3 hari. Maserasi kemudian dilanjutkan menggunakan waktu dan pelarut terbaik. Pelarut yang digunakan adalah etanol, metanol, n-heksan, dan etil asetat dengan waktu maserasi 1, 2, dan 3 jam. Analisis senyawa minyak kayu gaharu menggunakan GCMS. Berdasarkan nilai rendemen bahwa pelarut terbaik adalah etanol dan waktu maserasi 2 jam yang digunakan untuk ekstraksi dengan pretreatment fermentasi. Durasi fermentasi terbaik yaitu 2 hari dengan komposisi 1:11, menghasilkan nilai rendemen 4,18±0,1254% setelah maserasi menggunakan pelarut etanol selama 2 jam. Karakterisasi GCMS menjelaskan perubahan senyawa dan pembentukan senyawa, asam 1,3-Benzoxazole-5-carboxylic yang sebelum fermentasi 39,84% dan setelah fermentasi menjadi 5,79%. Senyawa lainnya adalah 4-Hydroxy-2-butanon yang tidak ada sebelum fermentasi, namun muncul setelah fermentasi sebesar 46,82%. Jumlah senyawa setelah fermentasi meningkat menjadi 78, dibandingkan sebelum fermentasi, hasil tersebut menjelaskan bahwa kualitas minyak gaharu meningkat.