Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak ditanam di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi dan permintaan yang cukup tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis ekstrak pupuk hayati serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas F-1 Bara, dan untuk menemukan jenis dan dosis ekstrak pupuk hayati. Penelitian dilaksanakan pada Maret-Juni 2020. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 4 yang diulang sebanyak 5 kali.  Faktor pertama adalah jenis ekstrak pupuk hayati (J) terdiri atas 3 taraf yaitu : ekstrak buah nanas (j0),  ekstrak buah pepaya (j1), dan kombinasi ekstrak buah nanas dan pepaya j2).  Faktor kedua adalah dosis pupuk hayati (D) terdiri atas 4 taraf yaitu :  tanpa ekstrak pupuk hayati (d0) 100 ml tanaman-1 atau 3.333 liter ha-1 (d1),  200 ml tanaman-1 atau 6.666 liter ha-1 (d2), dan 300 ml tanaman-1 atau 9.999 liter ha-1 (d3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis ekstrak pupuk hayati berpengaruh nyata dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 45 dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman.   Perlakuan kombinasi ekstrak buah nenas dan buah pepaya (j3) menghasilkan berat buah yang paling tinggi, yaitu 265,35 g tanaman-1.  Perlakuan 300 ml tanaman-1 (d3) menghasilkan berat buah yang paling tinggi, yaitu 286,00 g tanaman-1.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024